Korut Diklaim Gagal Luncurkan Rudal Antar Benua
Font: Ukuran: - +
Foto: KCNA via Reuters
DIALEKSIS.COM | Dunia - Korea Utara diklaim gagal meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesar dan terkuat di negara itu, Kamis (3/11). Peluncuran itu merupakan bagian dari rangkaian uji coba senjata Pyongyang yang telah memecahkan rekor dengan menembak lebih dari 20 rudal dalam sehari.
"Peluncuran ICBM Korea Utara dianggap telah berakhir dengan kegagalan," kata militer Korea Selatan, seperti dikutip AFP, Kamis (3/11).
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) sebelumnya mengatakan Korut telah meluncurkan ICBM dari daerah Sunan di Pyongyang pada pukul 07.40 waktu setempat yang diikuti peluncuran dua rudal balistik jarak dekat (SRBM) dari Kaechon di Provinsi Pyongan Selatan pada 08.39 waktu setempat.
JCS tidak menjelaskan apa jenis rudal ICBM yang diluncurkan Korut. Namun, rudal balistik antarbenua itu diduga merupakan Hwasong-17 yang disebut mampu membawa banyak hulu ledak dan menempuh jarak hingga 15 ribu kilometer.
ICBM tersebut melesat sekitar 760 kilometer dengan ketinggian sejauh 1.920 kilometer. Kecepatan ICBM disebut mencapai Mach 15.
Seorang peneliti senior di Forum Pertahanan dan Keamanan Korea, Shin Jong Woo, menyebut rudal yang ditembakkan Korut merupakan ICBM yang mirip dengan Hwasong-12. Padahal, ICBM yang baru diciptakan itu diperkirakan merupakan Hwasong-17.
"Mengingat adanya pemisahan tahap, itu pasti ICBM. Namun rudal itu baru mencapai dua ribu kilometer, mirip dengan Hwasong-12, jadi saya pikir Korea Utara gagal mengembangkan Hwasong-17," kata Shin Jong Woo, seperti dikutip Korea Times.
Rudal Hwasong-12 sendiri merupakan rudal balistik jarak menengah yang dapat menyerang wilayah AS Guam, sebuah pangkalan aset strategis Washington yang akan dikirim ke Semenanjung Korea pada saat krisis.
"Ketika Korea Utara berusaha menerapkan perangkat canggih ke Hwasong-17, nampaknya Korea Utara sedang berjuang untuk mengembangkan rudal tersebut," ucap Shin.
Shin menilai gagalnya peluncuran ICBM bisa menunda uji coba nuklir lanjutan yang diduga bakal dilakukan Pyongyang.
"Menjelang uji coba nuklir, Korea Utara harus membuktikan kemampuannya untuk menyerang daratan AS untuk membuat AS waspada atas persenjataan nuklirnya. Dalam hal itu, uji coba nuklir yang direncanakan Korut dapat ditunda lebih lanjut," katanya.
Pihak berwenang Jepang sempat menyebut rudal Korut itu terbang melintasi wilayahnya namun tak lama ia mengoreksi dengan mengatakan bahwa rudal itu hilang jejak.
Pada tahun ini, Korea Utara telah melakukan uji tembak ICBM sebanyak tujuh kali. Dari tujuh percobaan itu, dua di antaranya gagal luncur.
Peluncuran rudal itu terjadi sehari setelah Kim Jong Un menembakkan lebih dari 20 rudal balistik, penembakan terbanyak dalam satu hari. Salah satu rudal pun mendarat di wilayah Korea Selatan untuk pertama kalinya sejak Perang Korea 1950-1953 yang memicu militer Korea Selatan menembak tiga rudal balasan ke laut utara perbatasan maritim antar-Korea [cnnindonesia.com].