Beranda / Berita / Dunia / Korea Utara Terbangkan Balon Sampah ke Korea Selatan

Korea Utara Terbangkan Balon Sampah ke Korea Selatan

Minggu, 11 Agustus 2024 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Sebuah balon berisi sampah, diduga dikirim oleh Korea Utara, terlihat di sawah di Incheon, Korea Selatan, pada 10 Juni 2024. Foto: Im Sun-suk—Yonhap/AP


DIALEKSIS.COM | Seoul - Militer Korea Selatan melaporkan bahwa Korea Utara kembali menerbangkan balon berisi sampah ke wilayahnya, menambah ketegangan antara kedua negara yang telah lama berseteru.

Dilaporkan oleh BBC pada Minggu (11/8/2024), Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menyatakan bahwa balon-balon tersebut dapat terbawa angin hingga ke wilayah utara ibu kota Seoul.

Pemerintah Kota Seoul dan provinsi Gyeonggi telah mengeluarkan peringatan kepada warga untuk berhati-hati terhadap benda yang jatuh dari langit, dan segera melaporkannya kepada militer atau polisi jika melihat balon tersebut.

Tidak ada laporan mengenai cedera atau kerusakan properti akibat kejadian ini.

Dalam beberapa minggu terakhir, Korea Utara telah menerbangkan lebih dari 2.000 balon yang membawa sampah seperti kertas bekas, potongan kain, dan puntung rokok ke Korea Selatan. Aksi ini diduga sebagai balasan terhadap aktivis sipil Korea Selatan yang menerbangkan selebaran propaganda anti-Pyongyang melintasi perbatasan.

Pyongyang telah lama mengecam kegiatan ini karena sangat sensitif terhadap kritik dari luar terhadap pemerintahan Kim Jong Un.

Kejadian serupa terakhir terjadi pada 24 Juli 2024, ketika sampah dari balon Korea Utara jatuh di kompleks kepresidenan Korea Selatan, menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan fasilitas penting di negara tersebut. Namun, balon tersebut tidak mengandung bahan berbahaya dan tidak ada korban terluka, menurut dinas keamanan presiden Korea Selatan.

Kampanye saling balas ini mengingatkan pada era Perang Dingin, dan telah memperburuk ketegangan, dengan masing-masing pihak mengancam akan mengambil langkah yang lebih keras dan memperingatkan konsekuensi serius.

Hubungan antara kedua negara semakin memburuk dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan percepatan program senjata nuklir dan rudal Korea Utara, serta ancaman konflik nuklir yang dilontarkan Kim Jong Un terhadap Washington dan Seoul.

Sebagai respons, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang telah memperluas latihan militer gabungan dan memperkuat strategi pencegahan nuklir yang didukung oleh aset strategis AS.

Para ahli memperingatkan bahwa ketegangan mungkin akan meningkat lagi akhir bulan ini, saat Korea Selatan dan Amerika Serikat memulai latihan militer gabungan tahunan mereka yang ditingkatkan untuk menghadapi ancaman nuklir dari Korea Utara.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda