Beranda / Berita / Dunia / Korban Tewas di Gaza Bertambah 35 Orang

Korban Tewas di Gaza Bertambah 35 Orang

Rabu, 12 Mei 2021 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Seorang petugas pemadam kebakaran Israel bekerja di lokasi tempat sebuah roket ditembakkan dari Jalur Gaza, menghantam kota Holon Israel tengah, dekat Tel Aviv, Selasa, 11 Mei 2021. [Foto: AP/Heidi Levine]


DIALEKSIS.COM | Palestina - Korban tewas akibat serangan udara Israel pada Rabu (12/5/2021) di wilayah Gaza Palestina bertambah menjadi 35 orang.

Di wilayah itu, satu bangunan tempat tinggal bertingkat, yang penghuninya telah diperingatkan sebelumnya oleh Israel untuk mengungsi, runtuh dan lainnya rusak berat setelah berulang kali terkena serangan udara Israel.

Serangan ini merupakan rangkaian dari rentetan serangan udara yang diarahkan Tel Aviv ke wilayah Palestina yang terjadi pasca penyerbuan Tel Aviv ke Masjid Al Aqsa. Sejak Selasa (11/5/2021) misil Israel sudah menghujani wilayah Gaza.

Serangan ini adalah serangan terberat antara Israel dan Hamas sejak perang tahun 2014 di daerah kantong yang diperintah Hamas, dan memicu kekhawatiran internasional bahwa situasinya bisa lepas kendali.

Sumber Hamas mengkonfirmasi kepada AFP bahwa salah satu komandan mereka, Mohammed Fayyad, telah tewas. Selain itu diketahui korban tewas juga terdiri dari sembilan anak-anak.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Hamas telah melewati "garis merah" dengan mengarahkan rudal ke Yerusalem. Rudal arahan Hamas itu dikatakan merupakan balasan atas aksi pihak Polisi Perbatasan Israel yang menyerbu Masjid Al Aqsa dan melukai sekitar 300 warga Palestina yang sedang beribadah di dalamnya.

Lebih lanjut Netanyahu menyebut bahwa aksi serangan udara itu merupakan balasan dari Tel Aviv.

Rangkaian bentrokan ini bermula saat beberapa warga Israel menduduki tanah di Sheikh Jarrah, yang dimiliki warga Palestina. Sengketa ini sudah terjadi bertahun-tahun. Awal tahun ini, sebuah pengadilan distrik Yerusalem memutuskan bahwa rumah-rumah itu legal milik keluarga Yahudi. [CNBC Ind]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda