Beranda / Berita / Dunia / Kim Jong-un Paksa Eks Tentara Bertani di Awal 2022

Kim Jong-un Paksa Eks Tentara Bertani di Awal 2022

Minggu, 09 Januari 2022 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Kim Jong-un memerintahkan eks tentara bertani demi atasi krisis Korut. (via REUTERS/KCNA)


DIALEKSIS.COM | Dunia - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, mengeluarkan beragam perintah di awal 2022. Aturan itu seperti memaksa mantan pasukan militer untuk bertani hingga tak menghadiri Olimpiade Musim Dingin di Beijing.

1. Paksa Eks Tentara Jadi Petani

Pemerintah Korut memaksa eks tentara untuk bertani sebagai bagian dari strategi peningkatan produksi agrikultur Pyongyang. Setiap laki-laki Korut harus melakukan wajib militer selama tujuh tahun usai lulus sekolah menengah. Namun, prajurit yang pensiun saat ini memberi layanan militer minimal sepuluh tahun.

"Otoritas membuat keputusan ini dalam rapat pleno keempat Komite Sentral Partai Buruh Korea pada akhir Desember. Mereka akan mengirim sekelompok tentara yang sudah berhenti ke ladang," kata seorang pejabat dari Pyongan Utara kepada Radio Free Asia pada awal Januari lalu.

Banyak di antara mantan tentara yang merasa kesal dengan aturan itu.

2. Konser Anak Anti-Propaganda AS

Pemerintah Korea Utara menggelar konser anak-anak menampilkan propaganda anti-Amerika Serikat hingga pencegahan Covid-19. Negara ini, memang kerap mengadakan konser anak-anak tahunan dalam rangka menyambut Tahun Baru.

Konser itu mempromosikan propaganda anti AS melalui lagu dan pertunjukan anak-anak dengan kostum tentara. Mereka menampilkan pesan, "Matilah Imperialis Amerika!"

Lagu lain yang ditampilkan menunjukkan kesempatan penebusan dosa bagi masyarakat yang sempat punya pikiran anti-sosialis. Selain itu, ada juga gambar tentara yang menggunakan helm bertuliskan 'AS' menginjak dan menyerang perempuan Korea.

Selain itu, konser tersebut juga menampilkan protokol pencegahan Covid-19. Anak-anak tampil menggunakan kostum botol hand sanitizer dengan lagu yang mengajak mereka terus mengikuti aturan agar tak masalah besar.

3. Uji Coba Rudal Hipersonik

Korea Utara mengklaim berhasil melakukan uji coba rudal hipersonik yang dilakukan Rabu (5/1). Uji coba ini merupakan yang pertama diluncurkan sejak Oktober lalu.

"Keberhasilan berturut-turut dalam uji coba peluncuran di sektor rudal hipersonik memiliki signifikansi strategis karena senjata ini mempercepat tugas untuk memodernisasi angkatan bersenjata strategis negara," demikian laporan media pemerintah Korut, KCNA, dikutip Reuters.

Hulu ledak nuklir itu terlepas dari pendorong roket dan bermanuver 120 kilometer secara lateral sebelum mengenai target. Rudal hipersonik diketahui memiliki kecepatan lima kali lipat dari kecepatan suara atau sekitar 6.200 kilometer per jam.

4. Tak Ikut di Olimpiade Musim Dingin Beijing

Korea Utara mengaku tak akan berpartisipasi di Olimpiade Musim Dingin Beijing yang berlangsung Februari mendatang. Dalam surat yang ditujukan untuk China, Korut menyalahkan 'kekuatan lawan' dan risiko Covid-19 sebagai alasan ketidakhadirannya dalam Olimpiade itu.

"Kami tak bisa mengikuti Olimpiade karena gerakan kekuatan musuh dan pandemi dunia hari ini," tulis surat yang dibuat Komite Olimpiade dan Kementerian Olahraga Korut, dikutip dari Reuters.

Selain itu, Korut menuding Amerika Serikat berusaha menggagalkan pagelaran Olimpiade ini. AS melakukan boikot diplomatik atas Olimpiade Beijing dengan menyoroti kasus hak asasi manusia di China. Langkah ini kemudian diikuti sekutunya seperti, Inggris, Australia, Kanada dan Inggris [cnnindonesia.com].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda