DIALEKSIS.COM | Paris - Prancis telah mengaktifkan pusat krisis pengawas nuklir (ASN) setelah kebakaran di pembangkit nuklir Zaporizhzhia di Ukraina meletus. Para ahli ASN memantau perkembangan radiasi nuklir di tengah pertempuran sengit di sekitar pembangkit tersebut.

Pihak berwenang setempat mengatakan, Pasukan Rusia merebut pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa itu setelah sebuah bangunan di kompleks itu dibakar selama pertempuran.

Kekhawatiran akan potensi bencana nuklir di pabrik Zaporizhzhia menyebar ke seluruh ibu kota di dunia, pihak berwenang mengatakan api di sebuah gedung yang diidentifikasi sebagai pusat pelatihan telah padam.

Menteri energi Prancis Barbara Pompili mengatakan tidak ada perubahan mengenai tingkat radiasi yang telah ditandai. 

Pengawas ASN, yang memiliki 15 pusat darurat dalam mode pemantauan saat ini, mengatakan sejauh ini tidak ada informasi yang diterima dari badan keamanan Ukraina atau Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang berbasis di Wina yang menyebabkan kekhawatiran.

"Kami tidak memiliki informasi yang menunjukkan sistem terkait keselamatan pabrik telah terkena serangan itu," kata Anne-Cecile Rigail, wakil direktur pelaksana ASN, sebagaimana dilansir dari Reuters, Jumat (4/3/2022). [Reuters]