kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Kapal Pembawa Pengungsi dan Migran Tenggelam di Lepas Pantai Yunani, 59 Tewas

Kapal Pembawa Pengungsi dan Migran Tenggelam di Lepas Pantai Yunani, 59 Tewas

Rabu, 14 Juni 2023 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Empat orang yang selamat dirawat di rumah sakit di kota Kalamata dengan gejala hipotermia. [Foto: Bougiotis Evangelos/EPA-EFE]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Sedikitnya 59 orang tewas dan lebih dari 100 orang diselamatkan setelah kapal nelayan yang membawa pengungsi dan migran terbalik dan tenggelam di lepas pantai selatan Yunani.

Penjaga pantai Yunani mengatakan pada hari Rabu (14/6/2023), kapal itu tenggelam di perairan internasional barat daya Pylos, lepas pantai Peloponnese.

"Kecelakaan itu memicu operasi penyelamatan ekstensif yang diperumit oleh angin kencang," kata penjaga pantai dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa sekitar 100 orang telah diselamatkan.

Empat orang yang selamat dirawat di rumah sakit di Kota Kalamata dengan gejala hipotermia. 

"Tak satu pun dari mereka yang diselamatkan memiliki peralatan keselamatan seperti jaket pelampung," kata penjaga pantai.

Jumlah pasti penumpang di kapal itu tidak diketahui. Enam kapal penjaga pantai, satu fregat angkatan laut, satu helikopter angkut militer dan satu helikopter angkatan udara, serta beberapa kapal swasta, ikut serta dalam pencarian mereka yang hilang.

Kapal tujuan Italia diyakini telah berlayar dari daerah Tobruk di Libya timur. Pihak berwenang Yunani tidak segera mengkonfirmasi pelabuhan keberangkatannya tetapi pejabat kementerian pelayaran mengatakan sebagian besar penumpang berasal dari Mesir, Suriah dan Pakistan.

Paramedis Layanan Ambulans Darurat Nasional Yunani (EKAV) dan anggota Palang Merah Yunani membantu para migran setibanya di pelabuhan Kalamata

Pihak berwenang Yunani dan badan perlindungan perbatasan Uni Eropa Frontex pertama kali diberitahu tentang kapal yang mendekat oleh penjaga pantai Italia pada hari Selasa.

Operasi penyelamatan merupakan hal biasa, tetapi bulan lalu pemerintah Yunani berada di bawah tekanan internasional atas rekaman video yang dilaporkan menunjukkan pengusiran paksa para migran dan pengungsi yang terapung-apung di laut.

Tahun lalu, hampir 3.800 orang tewas dalam rute migrasi di dalam dan dari Timur Tengah dan Afrika Utara, jumlah tertinggi yang tercatat di sana sejak 2017, menurut data yang diterbitkan pada Selasa oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).

IOM mencatat 3.789 kematian pada tahun 2022 di sepanjang jalur laut dan darat di wilayah tersebut, termasuk penyeberangan Gurun Sahara dan Laut Mediterania. [Aljazeera]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda