kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Kabur dari Karantina, Pejabat di Korea Utara Ditembak Mati

Kabur dari Karantina, Pejabat di Korea Utara Ditembak Mati

Minggu, 16 Februari 2020 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, tiba di Pyongyang, Korea Utara. [Foto: KCNA/REUTERS]


DIALEKSIS.COM | Pyongyang - Seorang pejabat di Korea Utara ditembak mati karena melanggar aturan karantina virus corona. Pejabat yang baru kembali dari China itu nekat keluar fasilitas karantina untuk pergi ke pemandian umum.

Dilansir New York Post, pejabat tersebut awalnya langsung dimasukkan ke ruang isolasi setelah kembali dari China karena dikhawatirkan membawa virus corona. Pejabat tersebut langsung ditangkap oleh petugas dan ditembak mati untuk menghindari penyebaran wabah corona.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sudah menegaskan akan mengeksekusi siapa pun yang nekat meninggalkan fasilitas karantina tanpa izin. Meskipun, hingga saat ini, belum ada kasus virus corona yang terdeteksi.

Sementara itu, menurut The Sun, ada salah satu pejabat lainnya harus diasingkan di sebuah pertanian karena menyembunyikan perjalanannya ke China baru-baru ini. Pejabat ini diketahui merupakan anggota Badan Keamanan Nasional Korea Utara.

Dilansir Dailymail, baru-baru ini, Pemerintah Pyongyang mengumumkan akan memperpanjang masa karantina dari 14 hari menjadi 30 hari. Seluruh lembaga pemerintah dan warga negara asing yang tinggal di Korea Utara wajib mematuhi aturan tersebut tanpa syarat.

Untuk mencegah wabah corona masuk ke negaranya, Korea Utara juga hampir menutup seluruh perbatasan dengan China yang merupakan sekutu diplomatik utamanya. Penerbangan dan perjalanan kereta dari dan ke China sudah dikurangi, dan turis asing dilarang masuk.

Pemerintah Pyongyang juga menangguhkan operasi di perbatasan negaranya dengan Korea Selatan. Menurut media setempat, Palang merah sudah dikerahkan ke daerah-daerah untuk memantau orang-orang yang mungkin terkena gejala corona.

Tindakan tegas yang diambil Korea Utara ini mirip dengan saat terjadi penyebaran SARS di awal 2002 silam, yang juga berawal dari China. Namun, saat itu, pemerintah Korea Utara tidak melaporkan adanya kasus SARS di negara mereka.

Menurut WHO di Pyongyang, hingga saat ini mereka belum mendapatkan laporan adanya virus corona di Korea Utara. Meski demikian, beberapa media Korea Selatan melaporkan sudah ada banyak kasus kematian yang kemungkinan diakibatkan virus corona di Korea Utara. (Kumparan)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda