kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Joey Jordison Drummer Metal Terbaik Didunia Meninggal Dunia

Joey Jordison Drummer Metal Terbaik Didunia Meninggal Dunia

Kamis, 29 Juli 2021 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Sebelum meninggal, Joey Jordison beberapa kali didapuk sebagai drummer terbaik semasa hidupnya. [Foto: AP/Charlie Neibergall]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kepergian Joey Jordison menjadi kabar duka mendalam dan menggemparkan bagi pecinta musik metal. Jordison yang beberapa kali didapuk sebagai drummer terbaik semasa hidupnya begitu membekas di hati penggemar musik ini.

Predikat drummer terbaik itu tidak dicapai Jordison dengan mudah dan instan. Bukan hanya berlatih dengan drum, Jordison juga harus bisa menghasilkan karya yang baik agar dikenal dan diakui.

Kecintaan Jordison terhadap musik sudah dimulai sejak masih kecil. Kala itu kedua orang tuanya kerap memperdengarkan dirinya radio dibanding mengajak nonton televisi bersama.

Drum bukanlah alat musik pertama yang Jordison geluti saat kecil. Ia justru memulai dengan belajar memainkan gitar. Baru ketika ia berusia delapan tahun, orang tuanya memberikan set drum sebagai hadiah ulang tahun.

Perlahan tapi pasti Jordison mulai memahami seluk beluk sebuah drum. Ia bahkan membentuk band pertamanya ketika masih duduk di sekolah yang menjadi tempat untuk mengukur dan mengasah kemampuan memainkan drum.

Meski gemar bermusik, prestasi Joey Jordison di dunia akademik terbilang baik. Dalam buku Slipknot: Inside the Sickness, Behind the Masks karya Jason Arnopp, Jordison mengaku banyak mendapat nilai A dan B sebelum putus sekolah di usia remaja.

Ibunya pun sempat meminta Jordison untuk mencari pekerjaan yang layak, tetapi ia bersikukuh bekerja di bidang musik. Ia mengawali cita-citanya dengan melamar pekerjaan di toko musik Musicland yang kerap ia datangi, dan akhirnya bekerja di sana.

Selama sementara waktu, Jordison merasa keren bisa bekerja di toko musik. Namun, pada saat yang sama ia merasa bahwa dunia musik di toko tersebut sangat mainstream, tidak "underground" seperti yang ia inginkan.

"Saya tidak membeli apa pun di sana, semua yang saya punya berasal dari katalog musik metal dan barter kaset," mengutip perkataan Jordison dalam bku Slipknot: Inside the Sickness, Behind the Masks.

Ia bahkan sempat bekerja di bengkel bernama Sinclair selepas keluar dari Musicland. Di sela-sela waktu kerja, Jordison tetap aktif bermusik pada band metal bernama Modifidious yang ia bentuk sekitar 1991 silam.

Perjalanan Joey Jordison membentuk Slipknot

Kala itu skena metal Des Moines sangat ramai. Selain Modifidious, ada Heads on the Wall yang dibentuk oleh Shawn Crahan dan Vexx yang dihuni oleh Paul Gray. Mereka semua berteman meski berada di band yang berbeda.

Tepat pada September 1995, Craham dan Gray membentuk band bersama yang diberi nama The Pale Ones. Tak lupa mereka mengajak musisi berkualitas di skena metal Des Moines yang mereka kenal, salah satunya Jordison.

Dalam biografi The Pale Ones yang dilansir Last.fm, band itu mengganti nama menjadi Meld ketika pertama manggung pada Desember 1995. Kemudian tak lama setelah itu Jordison menyarankan untuk mengubah nama band menjadi Slipknot yang diambil dari lagu mereka.

Tak disangka, nama yang dipilih Jordison seakan menjadi berkah karena mereka sukses dan terkenal dengan nama itu. Terutama Jordison yang beberapa kali didapuk sebagai drummer terbaik lewat karya dan penampilannya bersama Slipknot.

Salah satu predikat drummer terbaik ia sandang setelah dipilih oleh 6.500 drummer di seluruh dunia pada 2010 silam. Kemudian pada 2013 ia didapuk sebagai drummer metal terbaik sedunia oleh pembaca majalah Loudwire.

Belum berhenti sampai di sana, ia juga mendapat penghargaan The Golden God Award dari Metal Hammer Golden Gods Awards pada 2016.

Sayang, perjalanan Jordison dengan Slipknot harus berakhir pada 2013 yang membuat namanya menjadi kurang terdengar seperti sebelumnya. Kala itu Slipknot mengumumkan berpisah dengan Jordison setelah puluhan tahun bersama.

Perpisahan itu sempat memanas setelah Jordison mengatakan bahwa ia dipecat. Bahkan pada 2016 dalam wawancara dengan Metal Hammer ia mengatakan hanya menerima email bodoh yang menyatakan bahwa ia keluar.

Jordison semakin sakit hati ketika harus menerima kenyataan dicampakkan band yang ia bentuk sendiri. Walau memang ia sadar tak bisa tampil maksimal karena mengidap mielitis transversa.

Namun, ia pun sadar bahwa teman-temannya dalam band tersebut semakin membuat kesehatannya kacau karena penyalahgunaan obat.

"Saya kehilangan kaki saya" kata Joey Jordison dalam Metal Hammer Golden Gods Awards 2016. "Saya tak bisa bermain lagi, ini adalah bentuk multiple sclerosis, yang tidak saya harapkan terjadi kepada musuh bebuyutan saya."

Pada akhirnya, Jordison yang dikenal sebagai drummer terbaik dikalahkan oleh penyakit. (CNN Ind)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda