Jaringan Hotel Marriott Bakal Tinggalkan Rusia Setelah 25 Tahun
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Rusia - Jaringan hotel Marriott telah mengumumkan akan meninggalkan Rusia setelah 25 tahun, dengan mengatakan pembatasan Barat membuat "mustahil" untuk tetap beroperasi di sana.
Perusahaan tersebut menutup kantornya di Moskow dan menghentikan investasi di Rusia pada bulan Maret, setelah invasi ke Ukraina.
Namun, 22 hotelnya di negara tersebut dimiliki oleh pihak ketiga dan tetap buka. Marriott mengatakan proses penangguhan operasi di Rusia "rumit".
Namun dalam sebuah pernyataan, "Kami telah sampai pada pandangan bahwa pembatasan AS, Inggris, dan UE yang baru diumumkan akan membuat Marriott tidak mungkin untuk terus beroperasi atau mewaralabakan hotel di pasar Rusia."
Perusahaan itu mengatakan tetap "berfokus untuk merawat rekan-rekan kami yang berbasis di Rusia" dan telah mendukung individu-individu di Ukraina dan Rusia untuk mendapatkan pekerjaan dengan Marriott di luar negara-negara yang terkena dampak konflik.
"Kami terus bergabung dengan rekan-rekan kami dan jutaan orang di seluruh dunia untuk berharap diakhirinya kekerasan saat ini dan awal dari jalan menuju perdamaian," tambahnya.
Marriott bergabung dengan McDonald's, Starbucks, dan perusahaan lain menuju pintu keluar dalam beberapa pekan terakhir saat perang di Ukraina berlanjut dan sanksi Barat yang bertujuan mengisolasi Rusia secara ekonomi semakin ketat.
Kemarahan publik atas invasi Vladimir Putin juga memberi tekanan pada merek-merek Barat untuk menjauhkan diri. Merek hotel menarik perhatian karena termasuk yang paling lambat merespons.
"Proses untuk menangguhkan operasi di pasar tempat Marriott telah beroperasi selama 25 tahun itu rumit," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. [BBC]