Beranda / Berita / Dunia / Israel untuk Kurangi Sepertiga Zona Penangkapan Ikan Gaza

Israel untuk Kurangi Sepertiga Zona Penangkapan Ikan Gaza

Minggu, 07 Oktober 2018 20:38 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Gaza - Israel telah mengumumkan pengurangan lebih lanjut dari zona penangkapan ikan Jalur Gaza. Hal itu sebagai tanggapan atas protes mingguan di dekat pagar timur daerah kantong pantai. 

Kantor Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu 6 oktober 2018 bahwa zona penangkapan ikan akan berkurang dari sembilan mil laut menjadi enam mil laut.

Lieberman mengutip "kerusuhan" Jumat di pagar yang membagi Gaza dan Israel sebagai kontribusi terhadap keputusannya, di samping pertengahan minggu lalu, kapal-kapal nelayan dan pengunjuk rasa berkumpul di ujung barat laut Jalur Gaza.

Tiga warga Palestina, termasuk seorang bocah 12 tahun, tewas dalam unjuk rasa Jumat, sehingga keseluruhan korban tewas menjadi 183 warga Palestina sejak demonstrasi dimulai pada 30 Maret.

Batasan zona penangkapan ikan

Berdasarkan Kesepakatan Oslo, para nelayan seharusnya diizinkan beroperasi hingga 20 mil laut di lepas pantai.

Namun, Israel telah membatasi kapal-kapal nelayan Palestina ke daerah yang jauh lebih sempit sejak diberlakukan blokade ekonomi di Gaza pada 2007.

Para pejabat Palestina menuduh pasukan Israel melepaskan tembakan ke nelayan di lepas pantai Gaza berdasarkan klaim bahwa mereka telah melanggar zona penangkapan ikan.

Sebelumnya pada hari Sabtu, angkatan laut Israel juga menahan dua nelayan Palestina di lepas pantai Kota Gaza utara.

Sekitar 50.000 warga Gaza mencari nafkah dari memancing, menurut perkiraan Palestina.

Setelah serangan militer Israel yang menghancurkan di Gaza pada musim panas 2014, di mana sekitar 2.150 orang Palestina tewas, Israel mulai mengizinkan nelayan Palestina untuk memancing hingga enam mil laut dari pantai Gaza, naik dari tiga mil laut sebelumnya.

Mei lalu, otoritas Israel meningkatkan area penangkapan ikan menjadi sembilan mil laut. Al Jazeera dan kantor Berita

Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda