Israel Ancam Bunuh Warga Palestina yang Dekati Pagar Perbatasan Gaza
Font: Ukuran: - +
Warga Palestina. (Foto: AFP)
Dialeksis.com, Tel Aviv - Beberapa hari setelah pertumpahan darah yang menewaskan belasan warga Palestina, Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Liberman bersumpah akan memberikan respons mematikan bagi siapa pun yang mendekati pagar perbatasan Gaza-Israel.
"Siapa pun yang mendekati pagar akan membahayakan hidup mereka," kata Liberman melalui video kepada media Jerusalem Post sebagaimana dikutip RT, Kamis (5/4/2018). Berbicara dari Kibbutz Holit di dekat Jalur Gaza, Lieberman menekanka bahwa semua demonstran yang mendekati pagar akan berhadapan dengan penembak jitu Israel.
Peringatan itu datang hanya beberapa jam setelah Ahmad Arafeh, seorang demonstran Palestina meninggal karena luka tembak yang disebabkan oleh tentara Israel di sepanjang perbatasan Gaza dan menjadikan jumlah korban tewas sejak Jumat lalu menjadi 18 orang.
Kampanye enam pekan yang disebut demonstrasi "Kepulangan Besar" adalah protes terhadap permukiman Israel di bekas wilayah Palestina yang sekarang adalah Israel. Sejumlah demonstran mendekati perbatasan, beberapa melempari batu, dan tentara Israel merespons dengan gas air mata, tembakan dan tank.
Insiden berdarah tersebut menimbulkan kecaman dunia internasional. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini, dan kelompok hak asasi manusia Amnesty International menyerukan "penyelidikan independen dan transparan" terhadap tindakan Israel yang disebut berlebihan.
Namun, semua desakan untuk penyelidikan independen terhadap insiden di sepanjang perbatasan Gaza tidak dihiraukan oleh Liberman. Menteri pertahanan itu mengatakan tentara bertindak dengan tepat dan hanya menembak pada demonstran Palestina yang menjadi ancaman. Pasukan pertahanan Israel, IDF mengklaim semua orang Palestina yang ditembak mati di perbatasan adalah pejuang Hamas.
Pada kunjungannya ke perbatasan Gaza, Liberman mengatakan bahwa para demonstran bukanlah warga sipil yang tak bersalah yang datang untuk berdemonstrasi.
"Sebagian besar dari mereka yang tewas adalah teroris terkenal yang aktif di sayap militer Hamas atau dalam Jihad Islam," kata Liberman kepada Jerusalem Post.
Wakil Direktur Human Rights Watch untuk Timur Tengah, Eric Goldstein mengatakan bahwa tentara Israel tidak hanya menggunakan kekuatan yang berlebihan, tetapi juga memastikan merespons dengan tindakan militer berdarah terhadap para demonstran Palestina. (Okezone)