kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Irlandia: KKK Melakukan Kejahatan Rasial di Pusat Islam

Irlandia: KKK Melakukan Kejahatan Rasial di Pusat Islam

Rabu, 31 Oktober 2018 12:45 WIB

Font: Ukuran: - +

Ku Klux Klan merupakan grup supremasi kulit putih yang didirikan pada Abad ke-19 (Foto: Justin Kernoghan/Photopress Belfast)



DIALEKSIS.COM | Irlandia - Sedikitnya delapan orang berpakaian seperti anggota Ku Klux Klan (KKK) berpose di luar pusat Islam di kota Irlandia Utara selama akhir pekan, ini sebuah insiden yang sedang diselidiki oleh polisi sebagai kejahatan kebencian.

Sebuah gambar yang diterbitkan di media sosial menunjukkan kelompok itu, juga membawa salib, dekat dengan Islamic Center Bangladesh di Newtownards, sebelah timur Belfast, pada hari Sabtu (27/10).

Kepala babi ditinggalkan di luar pusat yang sama pada Agustus tahun lalu, menurut media Inggris.

"Kami memperlakukan ini sebagai kejahatan kebencian," kata Inspektur Richard Murray, dari Dinas Kepolisian Irlandia Utara, dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (30/10).

KKK adalah kelompok supremasi kulit putih yang didirikan pada abad ke-19 setelah penghapusan perbudakan di Amerika Serikat.

Kelompok ini juga berpose di sebuah pub di kota dengan Sharon Mellor, pacar Tony Martin, pemimpin kelompok sayap kanan Front Nasional, Telegraph Belfast melaporkan.

Surat kabar itu menerbitkan gambar yang menunjukkan Mellor dengan seseorang yang mengenakan kostum KKK yang dicipratkan dengan apa yang tampak seperti darah dan memegang bir.

Dia mengatakan kepada koran bahwa orang-orang, "orang asing liar".

"Beberapa orang berpakaian Halloween, tidak tahu siapa mereka," katanya.

Surat kabar itu mengatakan 3 tahun lalu Mellor "bercanda" tentang mencoba membakar pusat Islam di kota itu.

Salah satu pub yang mereka masuki pada Sabtu malam adalah The Spirit Merchant yang dimiliki oleh jaringan JD Wetherspoon.

Juru bicara Wetherspoon Eddie Gershon mengatakan: "Kami dapat mengkonfirmasi bahwa sebuah kelompok yang mengenakan pakaian KKK datang ke pub kami.

"Mereka ditolak masuk oleh staf yang jaga pintu tetapi terdorong masuk ke pub. Mereka diberitahu oleh staf bar bahwa mereka tidak akan dilayani. Mereka tetap di pub selama lima menit, belum terlayani, dan kemudian pergi." (Al Jazeera & News Agencies)



Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda