kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Imbas Perang Ukraina-Rusia, Harga Gandum Melesat Tinggi

Imbas Perang Ukraina-Rusia, Harga Gandum Melesat Tinggi

Rabu, 02 Maret 2022 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Ilustrasi Gandum. [Foto: Istimewa]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Harga gandum di pasar internasional melesat buntut serangan Rusia ke Ukraina. Kondisi ini terjadi lantaran produksi gandum kedua negara itu sekitar 14 persen dari total produksi global.

Harga gandum berjangka naik 5,35 persen, terhitung Selasa (1/3/2022), menyentuh level tertinggi sejak 2008. Kondisi ini akan meningkatkan biaya produksi pangan berbahan dasar gandum yang pada akhirnya ditanggung oleh konsumen.

Perusahaan analisis data pertanian Gro Intelligence mencatat Ukraina dan Rusia memasok 29 persen dari total ekspor gandum global. Rusia sendiri merupakan eksportir gandum terbesar dunia sedangkan Ukraina masih ke daftar 5 eksportir terbesar bersama Mesir, Turki, dan Bangladesh.

SVP Agribisnis Gro Intelligence Jim Heneghan mengungkapkan aksi Rusia menimbulkan gangguan logistik, terutama di pelabuhan Ukraina. Hal ini memperketat pasokan gandum global yang memicu kenaikan harga.

Padahal, Departemen Pertanian AS melaporkan, produksi gandum Ukraina siap mencetak rekor tahunan sebelum invasi Rusia. Dengan kenaikan harga gandum, tekanan terhadap harga pangan semakin besar mengingat rantai pasok masih berusaha pulih dari pandemi.

Sebelumnya, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi memperkirakan kenaikan harga gandum bakal mengerek sejumlah harga pangan mulai dari mie instan, mie ayam, dan roti-rotian.

Tulus mengatakan impor gandum dari Ukraina mencapai 1,6 juta ton per tahun lantaran Indonesia sendiri tidak punya tanaman gandum.

Kemudian, Tulus mengatakan, perlu menjadi perhatian mengingat Ramadan sudah di depan mata. Selain itu, masyarakat juga masih menghadapi kenaikan harga sejumlah bahan pangan seperti kedelai, minyak goreng, dan daging sapi. (CNN Ind)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda