kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Hasil Penelitian WHO, Sebut India Masuk Fase Endemik Covid-19

Hasil Penelitian WHO, Sebut India Masuk Fase Endemik Covid-19

Jum`at, 27 Agustus 2021 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Taj Mahal mulai dibuka usai tren penularan Covid-19 India turun. (Foto: AFP/MONEY SHARMA)


DIALEKSIS.COM | Dunia - Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Soumya Swaminathan, mengatakan India kemungkinan tengah memasuki fase endemik Covid-19 menyusul angka dan laju penularan Covid-19 yang terus menurun.

"India bisa mencapai semacam tahap endemik Covid-19 dimana ada penularan rendah atau sedang terjadi, tapi kita tak melihat lonjakan (infeksi Covid-19) yang eksponensial dan memuncak yang kita lihat beberapa bulan lalu," kata Swaminathan dalam wawacara dengan media lokal India, The Wire, Rabu (25/8).

"Sejauh situasi di India yang mengkhawatirkan, tampaknya itu lah yang terjadi dan ini dikarenakan luas India dan heterogenitas dari populasi dan status imunitas di beberapa bagian negara yang berbeda," lanjutnya.

Dikutip Manila Times, tahap endemik yakni ketika suatu patogen penyebab penyakit menjadi terbatas dalam suatu populasi dan menjadi wabah penyakit berulang yang bisa dikendalikan di wilayah tersebut.

Pernyataan Swaminathan itu datang empat bulan setelah gelombang kedua infeksi Covid-19 menerjang India. Pada April lalu, India mencatat hampir 300 ribu kasus corona baru hampir sehari.

Selain karena masyarakat yang abai protokol kesehatan, gelombang infeksi Covid-19 India juga diperparah dengan penyebaran varian Delta corona yang lebih cepat menular, serta program vaksinasi yang lambat.

Kini, India rata-rata mencatat di bawah 32 ribu kasus harian infeksi Covid-19 dalam sepekan terakhir. Jumlah ini lebih rendah 12 persen dibanding minggu sebelumnya.

Pada Kamis (26/8), kasus harian Covid-19 di India tercatat 44.558 kasus dengan angka kematian 493 jiwa.

Hingga kini, total kasus di India mencapai 32,6 juta kasus dengan 436 ribu kematian.

Meski begitu, Swaminathan juga berkata "tidak ada yang bisa meramal dan tak mungkin untuk bisa memprediksi gelombang ketiga."

Swaminathan mewanti-wanti bahwa anak-anak bisa yang paling terdampak jika gelombang ketiga infeksi Covid-19 sampai terjadi di India. Meski begitu, ia memprediksi kecil kemungkinan mereka akan terpapar dalam kategori parah.

Dalam wawancara itu, Swaminathan memprediksi wilayah Kerala di India menjadi salah satu yang harus dipantau saat ini karena situasi Covid-19 di sana berpotensi memunculkan varian baru virus corona.

Ia juga mengingatkan agar pemerintah India terus meningkatkan vaksinasi Covid-19.

Swaminathan menuturkan tidak ada siapa pun yang aman sampai semua orang divaksinasiCovid-19 dan aman. Ia menuturkan jika Covid-19 terus menyebar ke masyarakat dunia yang belum divaksin, varian baru dan lebih berbahaya bisa muncul dan menularkan populasi yang sudah divaksin.

"Kita tidak bisa berharap secara rasional untuk menghilangkan atau membasmi virus," katanya.

Tetapi ketika penyakit menjadi endemik, tutur Swaminathan, dunia bisa belajar untuk hidup berdampingan dengan virus tersebut [cnnindonesia.com].

Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda