Hajar Israel, Para Pemimpin Hizbullah, Hamas, dan Jihad Islam Bersatu
Font: Ukuran: - +
Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah bertemu Sekretaris Jenderal Jihad Islam Ziyad al-Nakhalah dan Wakil Pemimpin Hamas Sheikh Saleh al-Arouri di lokasi yang tidak diketahui dalam gambar yang dirilis pada 25 Oktober 2023. Foto/Hizbullah/REUT
DIALEKSIS.COM | Dunia - Pemimpin Hizbullah Lebanon menggelar pertemuan penting bersama petinggi Hamas dan Jihad Islam Palestina.Kabarnya, mereka tengah membahas taktik dan rencana untuk memenangkan perang melawan Israel.
Pertemuan para petinggi kelompok tersebut seakan menjadi isyarat bahwa konflik Israel dan Hamas akan menjalar dalam skala yang lebih besar. Sejumlah pengamat militer pun telah memperingatkan bahwa kawasan Timur Tengah kemungkinan akan menjadi tempat berbahaya jika perang terus berlanjut.
Sebagai informasi, antara Hizbullah, Hamas, dan Jihad Islam Palestina memang sama-sama menjadikan Israel sebagai musuhnya. Namun, perlu diketahui bahwa ketiganya adalah kelompok yang berbeda dan masing-masing memiliki pemimpinnya sendiri.
Profil Pemimpin Hizbullah, Hamas, dan Jihad Islam Palestina
1. Hassan Nasrallah, Hizbullah
Hizbullah merupakan organisasi politik dan paramiliter yang berbasis di Lebanon. Pendiriannya dilakukan pada 1982 sebagai tanggapan atas invasi Israel ke Lebanon.
Struktur organisasi Hizbullah terbilang cukup misterius. Terdiri atas dua sayap utama (politik dan paramiliter), Hassan Nasrallah menjadi salah satu petinggi yang paling berpengaruh. Mengutip Al Jazeera, Jumat (27/10/2023), Nasrallah lahir di Beirut pada 1960.
Berasal dari keluarga agamis, sejak kecil ia belajar banyak hal mendalami tentang ajaran Islam. Pada 1975, keluarganya terpaksa mengungsi akibat perang saudara di Lebanon. Di tempat barunya, ia bergabung dengan sebuah organisasi berpaham Syiah.
Beranjak dewasa, Nasrullah mulai bepergian guna mencari pengalaman dan ilmu. Ia pernah menjadi bagian dari sebuah sekolah Islam yang dipimpin Abbas al-Musawi. Sekitar 1982, Nasrullah mengikuti Musawi menuju sebuah organisasi bernama Hizbullah.
Didukung oleh Iran, kelompok tersebut didirikan sebagai tanggapan atas invasi Israel ke Lebanon. Pada 1992, Musawi terbunuh atas sebuah serangan Israel.
Berdasarkan permintaan Ayatollah Ali Khamenei dari Iran, ia mengambil posisi pimpinan Hizbullah. Seiring waktu, Nasrullah mulai dikenal luas sebagai sosok berpengaruh di Hizbullah. Tak sekadar tampil dalam pidato-pidatonya, ia banyak mengambil keputusan penting bagi kelompoknya.
2. Ismail Haniyeh, Hamas
Mirip seperti Hizbullah, Hamas juga memiliki struktur organisasi yang cukup misterius. Dari sekian petinggi yang diketahui, nama Ismail Haniyeh dianggap sebagai pemimpin Hamas secara keseluruhan.
Ismail Abdussalam Ahmed Haniyeh dipilih sebagai kepala biro politik Hamas pada 2017. Waktu itu, ia menggantikan Khaled Meshaal. Haniyeh lahir di kamp pengungsi Shati di Gaza.
Ia pernah mengenyam pendidikan di Institut Al-Azhar Gaza dan meraih gelar dalam bidang Sastra Arab dari sebuah universitas Islam lokal. Saat menjadi mahasiswa, Haniyeh bergabung dengan kelompok mahasiswa Islam yang dianggap nanti banyak melahirkan tokoh-tokoh Hamas.
Dulunya, ia juga sempat menjadi asisten penting Ahmed Yassin. Pada tahun 2018, pemerintah Amerika Serikat menetapkan Haniyeh sebagai teroris. Alasannya karena ia terindikasi berhubungan dekat dengan sayap militer Hamas yang banyak bertanggung jawab atas serangan bersenjata.
3. Ziyad al-Nakhalah, Jihad Islam Palestina
Ziyad al-Nakhalah merupakan pemimpin kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ). Sebagaimana Hizbullah dan Hamas, mereka juga bertujuan melawan dominasi Israel dan Zionis.
Ziyad lahir di Jalur Gaza pada 1953. Ia bergabung bersama PIJ sejak 1982 dan banyak berperan penting dalam organisasi. Pada tahun 2018, Ziyad terpilih sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Jihad Islam Palestina.
Seiring waktu, namanya semakin dikenal hingga dianggap sebagai pemimpin PIJ. Demikian ulasan mengenai profil singkat pemimpin Hizbullah, Hamas, dan Jihad Islam Palestina. [sindonews.com]