DIALEKSIS.COM | New Mexico - Gubernur New Mexico, Michelle Lujan Grisham, pada Rabu (13/8/2025) mengumumkan keadaan darurat di sebagian besar wilayah utara negara bagian tersebut, termasuk dua komunitas pueblo penduduk asli Amerika, akibat meningkatnya kejahatan kekerasan dan penyalahgunaan narkoba.
Langkah ini diambil menyusul permintaan bantuan dari pejabat daerah dan pemimpin suku di Rio Arriba County, yang telah lama bergulat dengan tingginya angka overdosis, penggunaan opioid, dan melonjaknya tunawisma.
“Lonjakan aktivitas kriminal telah berkontribusi pada peningkatan tunawisma, ketidakstabilan keluarga, dan overdosis narkoba yang fatal,” ujar Gubernur Lujan Grisham dalam pernyataannya. “Situasi ini memberikan tekanan luar biasa pada pemerintah lokal dan departemen kepolisian yang telah meminta bantuan segera.”
Deklarasi darurat keamanan ini menyediakan dana darurat sebesar USD 750.000 (sekitar Rp 12 miliar) untuk memperkuat upaya penegakan hukum dan respons sosial terhadap krisis yang sedang berlangsung.
Wilayah yang terdampak mencakup kota kecil Española hingga perbatasan dengan negara bagian Colorado, sebuah area yang dikenal dengan sejarah panjang penggunaan opioid dan alkohol. Dalam beberapa tahun terakhir, muncul pula perkemahan-perkemahan tunawisma yang menambah beban sosial di wilayah tersebut.
Gubernur Santa Clara Pueblo, James Naranjo, menyampaikan keprihatinan mendalam atas situasi yang berdampak langsung pada komunitas asli Amerika.
“Pueblo telah menghabiskan ribuan dolar untuk mengatasi krisis ini,” kata Naranjo dalam suratnya kepada gubernur. “Kami melakukan semua yang kami bisa untuk melindungi anak-anak kami, tetapi kami bukan komunitas yang terisolasi. Masalah penyalahgunaan fentanil, alkohol, dan tunawisma telah meluas ke seluruh masyarakat.”
Meskipun belum ada seruan resmi untuk mengerahkan Garda Nasional ke Rio Arriba County, deklarasi darurat ini membuka kemungkinan tersebut, mirip dengan keadaan darurat yang sebelumnya diberlakukan di kota terbesar New Mexico, Albuquerque, pada April lalu.
Krisis ini mengingatkan pada kebijakan federal di era Presiden Donald Trump tahun 2020, ketika agen keamanan federal dikerahkan ke Albuquerque dalam upaya membendung kejahatan kekerasan yang meningkat kala itu.[abc news]