Gelombang Panas Jepang Capai 41,1 Derajat Celsius, Korban Meninggal Terus Bertambah
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM I Tokyo - Suhu udara Jepang meningkat hingga rekor tertinggi yakni 41,1 derajat celsius di sebuah kota di barat laut Tokyo, Senin (23/7). Kemudian, gelombang panas kini telah menewaskan 77 orang, sementara ribuan lainnya yang dirawat di rumah sakit tak menunjukkan tanda-tanda mereda.
Reuters melaporkan temperatur tertinggi tercatat di Kumagaya, perfektur Saitama, melebihi catatan sebelumnya yang mencapai 41 derajat di perfektur Kochi pada Agustus 2013, kata Badan Meteorologi Jepang.
Jepang telah dihantam gelombang panas selama hampir dua pekan, tapi suhu memuncak pada Senin, hingga melebihi 40 derajat di satu bagian metropolitan Tokyo. Sementara, di pusat ibu kota temperatur mencapai 39 derajat jelang sore.
Berdasarkan keterangan Badan Penanggulangan Kebakaran dan Pertahanan, sejak gelombang panas berembus pada 9 Juli hingga 22 Juli, total korban tewas sudah mencapai 77 orang. Diantara korban jiwa adalah seorang siswa sekolah dasar yang pingsan usai karyawisata ke sebuah taman tak jauh dari sekolahnya.
Temperatur di Kyoto juga melampaui rekor tertinggi pekan lalu, berada di atas 38 derajat selama tujuh hari berturut-turut dan menyentuh 39,8 pada 19 Juli. Keadaan ini memaksa kota membatalkan salah satu acara wisatawan terbesar, parade Gion Matsuri, pada hari Minggu lalu.
Peristiwa ini memunculkan kekhawatiran soal keamanan atlet dan para penonton nantinya, menjelang Olimpiade Musim Panas tahun 2020.
Menurut perkiraan, gelombang panas akibat lapisan dua sistem tekanan tinggi di atas hampir seluruh wilayah Jepang ini akan mereda pada pekan ini, akan tetapi suhu mungkin masih akan berada di sekitar 33 derajat celsius. (CNN)