Franchise McDonald's di Timur Tengah Kompak Dukung Palestina
Font: Ukuran: - +
Reporter : Sahlan
Salah satu franchise McDonald's yang beroperasi di Kuwait. [Dok. kuwaitlocal.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Saham McDonald's dalam seminggu terakhir terjun bebas buntut dari waralabanya di Israel menyokong invasi Israel ke Gaza.
Publik berbondong-bondong memboikot bisnis restoran cepat saji yang berasal dari Amerika Serikat tersebut sebagai ekspresi solidaritas untuk Palestina.
Dibalik keputusan cabang McDonald's Israel mendukung militerisasi Gaza, sejumlah waralaba McDonald's yang tersebar di negara Timur Tengah mengambil langkah yang berkebalikan. Franchise McDonald's di Timur Tengah dari Oman sampai Türkiye kompak berada di sisi Palestina. Masing-masing dari franchise tersebut menyatakan telah menyumbang donasi ke Gaza dengan jumlah bervarian.
Lewat postingan di Instagram resminya, McDonald's Kuwait telah menyumbang bantuan dana sebesar USD 250.000 kepada Palestina lewat LSM kemanusiaannya, Kuwait Red Crescent Society. Pernyataan serupa juga diumumkan oleh negara Timur Tengah lainnya yang menyumbang dengan jumlah masing-masing.
Tak hanya itu, franchise di negara-negara mayoritas muslim tersebut juga mempertegas bahwa waralaba di negaranya itu adalah bisnis independen yang tidak berbagi kepemilikan dengan McDonald's Israel.
Seperti Apa Model Bisnis McDonald's?
Dikutip dari Investopedia.com, McDonald's menghasilkan laba dengan memanfaatkan lisensi produknya (makanan cepat saji) kepada pewaralaba yang harus menyewa properti milik McDonald's.
Layaknya perusahaan asal AS lainnya, Franchise McDonald's dimiliki secara penuh oleh pemilik waralaba lokal karena operator bisnis regional lebih siap menghadapi dinamika dan selera lokal. Dengan melakukan hal ini, mereka juga menyerahkan hampir seluruh kendali bisnis McDonald's kepada pemilik franchisenya.
“yang dilakukan McDonald’s hanyalah melisensikan sistemnya, sistem tersebut tidak bisa memveto pewaralabanya" terang Ekonom Michael Seid dalam wawancara dengan CNN.
Merespon perselisihan publik yang terjadi di Timur Tengah, McDonald’s AS tidak banyak bicara mengenai permasalahan tersebut.
Dalam kesempatan wawancara dengan CNN pada senin (23/10/2023), mereka memprioritaskan keamanan para pewaralabanya di seluruh dunia menawarkan dukungan finansial kepada mereka.
Perusahaan tersebut juga menambahkan bahwa mereka memberikan sumbangan sebesar U$D1 juta yang akan dibagi rata antara Palang Merah dan Program Pangan Dunia (FAO) untuk membantu pekerjaan LSM kemanusiaan tersebut yang sedang bekerja di Gaza.