kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Erdogan menuduh para pejabat Saudi Rencanakan pembunuhan Jamal Khashoggi

Erdogan menuduh para pejabat Saudi Rencanakan pembunuhan Jamal Khashoggi

Selasa, 23 Oktober 2018 17:57 WIB

Font: Ukuran: - +

Warga protes di Kedutaan Arab Saudi tentang pembunuhan Jamal Khashoggi. AFP


DIALEKSIS.COM | Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pembunuhan "biadab" terhadap penulis dan kritikus Saudi, Jamal Khashoggi di dalam konsulat Arab Saudi di Istanbul "direncanakan" beberapa hari sebelum pembunuhannya pada 2 Oktober.

Menjawab parlemen Turki di Ankara, Erdogan mengajukan beberapa pertanyaan yang dia katakan masih perlu dijawab oleh pejabat di Riyadh, namun Presiden Turki itu meminta tuduhan kerajaan memainkan bagian apa pun dalam pembunuhan itu dihentikan.

"Pihak berwenang Saudi telah mengambil langkah penting untuk mengkonfirmasi pembunuhan dan sekarang kami meminta otoritas Saudi untuk bekerja keras untuk mengungkapkan nama-nama mereka yang terlibat, dari bawah ke atas," kata Erdogan.

"Ada juga pertanyaan di setiap pikiran; mengapa 15 orang itu berkumpul di Istanbul pada hari mereka melakukan kejahatan dan ... menurut instruksi yang diberikan kepada mereka oleh siapa? Kita perlu tahu," tambahnya.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan Ankara siap bekerja sama dengan penyelidikan yang dibentuk oleh PBB atau badan internasional lain untuk memeriksa pembunuhan penulis dan kritikus Arab Saudi, Jamal Khashoggi.

Dalam wawancara televisi dengan kantor berita Anadolu yang dikelola negara Turki, Cavusoglu memuji pengakuan Arab Saudi atas pembunuhan Khashoggi sebagai "penting" dan mengatakan Riyadh "lebih terbuka untuk bekerja sama" dengan Ankara terkait kasus kematiannya menyusul panggilan telepon antara Presiden Turki. Recep Tayyip Erdogan dan Raja Salman dari Saudi.

Turki belum berbagi bukti mengenai kasus tersebut dengan negara mana pun, tetapi mungkin telah mengadakan pertemuan dengan dinas intelijen asing, tambah Cavusoglu.


Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda