kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Enggan Menikah dan Punya Anak, Populasi China Terancam

Enggan Menikah dan Punya Anak, Populasi China Terancam

Rabu, 24 November 2021 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi populasi China. [Foto: Getty Images]





DIALEKSIS.COM | Beijing - Angka kelahiran China turun drastis pada tahun lalu. Fenomena ini terjadi karena banyak hal, diantaranya yakni angkatan kerja yang menua dengan cepat, ekonomi yang melambat, hingga pertumbuhan populasi terlemah dalam beberapa dasawarsa.

Dilansir dari Channel News Asia (CNA), data Buku Tahunan Statistik 2021 yang dirilis minggu lalu mencatat ada 8,52 kelahiran per 1.000 orang tahun 2020, jadi angka terendah sejak data buku tahunan dimulai pada 1978.

Kebijakan satu anak yang sudah dilonggarkan, salah satu peraturan keluarga berencana paling ketat di dunia, juga tidak bisa menaikkan angka kelahiran secara signifikan.

Kebijakan yang disahkan pada tahun 2016 memungkinkan pasangan untuk memiliki dua anak dari hanya satu anak. Bahkan awal tahun 2021 diperpanjang menjadi tiga anak.

Saat ada pelonggaran kebijakan, biaya hidup malah meningkat, banyak orang yang enggan menikah, dan tidak sedikit perempuan membuat pilihan keluarga berencana mereka sendiri.

Buku tahunan tersebut menunjukkan jumlah pernikahan yang terdaftar pada tahun 2020 mencapai level terendah dalam 17 tahun, dengan hanya 8,14 juta pasangan yang menikah tahun lalu.

Data buku tahunan menyoroti banyak tren sosial yang mengganggu China, yang telah mendorong agenda sosial konservatif bagi masyarakat dengan perempuan sebagai istri dan ibu. [CNBC Ind]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda