kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Empat Orang Meninggal di Australia Karena Konsumsi Melon

Empat Orang Meninggal di Australia Karena Konsumsi Melon

Jum`at, 09 Maret 2018 18:07 WIB

Font: Ukuran: - +

ilustrasi melon

DIALEKSIS.COM | Cambera - Empat orang meninggal setelah mengonsumsi melon di Australia. Pemerintah Australia, mengungkapkan melon yang dikomsumsi terkontaminasi dengan bakteri listeria.

Sampai saat ini, melon terkontaminasi bakteri listeria ini sudah menginfeksi 17 orang. Kasus pertama muncul di akhir bulan Februari 2018 lalu. Setelah ditelusuri, melon berbakteri ini berasal dari sebuah perkebunan di New South Wales (NSW).

Menurut direktur penyakit menular di NSW Health, Vicky Sheppeard, melon yang diduga terpapar bakteri ini sudah ditarik dari pasaran pada 28 Februari 2018 lalu. "Sudah ada dua kasus kematian di NSW dan dua lainnya di Victoria," kata NSW Health dalam laporan perkembangannya dikutip dari Channel News Asia.

Kasus ini menambahkan dua kasus dalam daftar kasus nasional. Selain di bagian Victoria, kasus serupa juga dilaporkan terjadi di Tasmania dan Queensland.

Menurut hasil tes mikrobiologi, kasus terakhir ini diperkirakan terhubung dnegan penyebaran penyakit (akibat listeria)," kata pejabat kesehatan di Victoria, Brett Sutton, dikutip dari 9 News. 

Tak hanya ada di Australia, tapi melon terinfeksi listeria ini juga ada di Singapura. Terkait hal tersebut, Singapura pun langsung mengambil langkah tegas dengan menarik melon yang diduga terinfeksti listeria.

Singapore’s Agri-Food dan Veterinary Authority of Singapore (AVA) menginstruksikan penarikan melon yang diduga terinfeksi. 

Sheng Siong adalah salah satu supermarket yang menarik penjualan melon. Bahkan, supermarket ini juga menawarkan pengembalian uang (refund) bagi pembeli melon terinfeksi.

"Untuk semua yang mungkin sudah mengonsumsi melon tersebut, diharapkan melakukan pemeriksaan ke dokter secepatnya jika merasa tidak enak badan," tulis supermarket tersebut. 

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri listeria biasanya menyebabkan gejala seperti demam, kedinginan, nausea, nyeri otot, dan terkadang diare. (KRN) 

Sumber: CNN


Keyword:


Editor :
Ampuh Devayan

riset-JSI
Komentar Anda