Orang-orang memeriksa kerusakan di sebuah rumah di mana dua orang Palestina tewas dalam serangan Israel di Nablus di Tepi Barat yang diduduki Israel. [Foto: Raneen Sawafta / Reuters]

DIALEKSIS.COM | Dunia - Dua pemuda Palestina tewas setelah pasukan Israel menyerbu Kota Nablus di Tepi Barat yang diduduki.

Penggerebekan itu terjadi Jumat pagi, dengan beberapa penduduk setempat menggambarkannya sebagai "invasi", dan mengakibatkan kematian Hamza Maqbool dan Khairi Shaheen, menurut koresponden Al Jazeera Alan Fisher.

Pasukan Israel menggerebek kota untuk mencari dua pria, satu dipastikan berafiliasi dengan Brigade Martir al-Aqsa, kata Fisher, melaporkan dari kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki.

Ia mengatakan, orang-orang itu dilacak ke sebuah rumah di Nablus tua. Pasukan Israel kemudian menggunakan pengeras suara untuk meminta orang-orang itu menyerahkan diri.

"Mereka disambut dengan kembalinya alat peledak improvisasi, yang mendorong tentara Israel untuk meminta lebih banyak bala bantuan," tambah Fisher.

"Tampaknya ada semacam konfrontasi antara dua pria di rumah itu dan tentara Israel, dan dua pria di rumah itu ditembak mati," katanya menambahkan.

 Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa krunya "memindahkan jenazah dua martir dari Kota Tua Nablus".

Pasukan Israel menutup rumah sebelum menembak mati orang-orang itu, menurut kantor berita Palestina Wafa. Tiga lainnya juga terluka, lapor Al Jazeera TV.

Insiden itu terjadi kurang dari dua hari setelah serangan tentara Israel di kamp pengungsi Jenin yang menewaskan 12 warga Palestina dan melukai 140 lainnya, 30 di antaranya serius.

Serangan itu, yang memaksa ribuan orang melarikan diri dari kamp yang tinggal puing-puing dan reruntuhan, merupakan serangan Israel terbesar di Tepi Barat dalam lebih dari 20 tahun.Israel telah melakukan penggerebekan dan pembunuhan hampir setiap hari terhadap warga Palestina di Tepi Barat sejak Juni 2021 dalam upaya untuk menindak perlawanan bersenjata yang meningkat. [Aljazeera]