Beranda / Berita / Dunia / Dua Kematian Karena Virus Nipah, 7 Desa Lockdown di Kerala India

Dua Kematian Karena Virus Nipah, 7 Desa Lockdown di Kerala India

Rabu, 13 September 2023 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi test virus Nipah. [Foto: alodokter]

DIALEKSIS.COM | Dunia - Pihak berwenang telah menutup beberapa sekolah dan kantor serta mendeklarasikan lebih dari tujuh desa sebagai zona penguncian di negara bagian Kerala di bagian selatan negara itu setelah mencatat dua kematian akibat virus Nipah yang langka dan mematikan, virus yang merusak otak.

"Satu orang dewasa dan satu anak masih terinfeksi dan dirawat di rumah sakit, dan sejauh ini lebih dari 130 orang telah dites untuk virus tersebut, yang ditularkan ke manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh kelelawar, babi, atau orang lain yang terinfeksi," kata seorang pejabat dari Kementerian Kesehatan Kerala, Rabu (13/9/2023).

Satu orang meninggal bulan ini dan kematian lainnya terjadi pada 30 Agustus, sementara dua orang lagi dari keluarga yang sama, termasuk satu anak, terinfeksi dan dirawat di rumah sakit.

Pihak berwenang mengumumkan zona penguncian di tujuh desa di distrik Kozhikode, menutup sekolah, bank, dan institusi lainnya.

"Tiga tim dari pemerintah federal termasuk Institut Virologi Nasional dijadwalkan tiba di Kerala pada Rabu malam untuk pengujian lebih lanjut," kata pejabat yang tidak mau disebutkan namanya karena dia tidak berwenang berbicara dengan media.

Virus Nipah yang mematikan dan merusak otak pertama kali diidentifikasi pada tahun 1999 saat terjadi wabah penyakit yang menyerang peternak babi dan orang yang melakukan kontak dekat dengan babi di Malaysia dan Singapura.

Ini merupakan wabah Nipah keempat di Kerala sejak 2018. Wabah pertama dan terburuk dimulai dari seorang pria berusia 26 tahun yang pergi ke rumah sakit karena demam dan batuk yang menyebar ke anggota keluarga dan pasien lain sebelum didiagnosis sebagai Nipah. Dua puluh satu dari 23 orang yang terinfeksi meninggal pada saat itu.

Pada tahun 2019 dan 2021, Nipah membunuh dua orang lagi.

Investigasi kantor berita Reuters yang diterbitkan pada bulan Mei mengidentifikasi beberapa bagian Kerala sebagai salah satu tempat yang paling berisiko secara global terhadap wabah virus kelelawar.

Deforestasi dan urbanisasi yang luas telah mendekatkan manusia dan satwa liar. [aljazeera]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda