Foto: teknologi.id

DIALEKSIS.COM | AS - Setidaknya Selusin media Amerika Serikat (AS) mengecam keras Facebook berdasarkan dokumen internal yang dibocorkan mantan karyawannya pada Senin (25/10/2021), hanya beberapa jam sebelum perusahaan itu merilis laporan pendapatannya.

Facebook menghadapi banyak kecaman setelah mantan karyawannya, Frances Haugen membocorkan studi internal yang menunjukkan perusahaan itu mengetahui potensi bahaya yang dipicu oleh situsnya, sehingga mendorong anggota Kongres AS memperbarui desakan untuk menyusun peraturan.

"Facebook Papers sangat memberatkan, mengganggu, memuakkan, dan seharusnya mengarah pada tindakan cepat di tingkat federal," cuit profesor hukum Universitas Fordham, Zephyr Teachout, merujuk pada nama panggilan yang terlampir pada kebocoran itu, dilansir dari VoA Indonesia, Selasa (26/10/2021).

Facebook membantah dokumen itu dan menuduhnya sebagai publikasi selektif dari sebagian studi internalnya yang bertujuan menggambarkan jaringan sosial yang digunakan oleh miliaran orang itu dalam pencitraan yang buruk dan tidak akurat. [VoA Ind]