Beranda / Berita / Dunia / Dituduh Diskriminasi Penumpang, Maskapai Cathay Pacific Pecat Tiga Pramugari

Dituduh Diskriminasi Penumpang, Maskapai Cathay Pacific Pecat Tiga Pramugari

Rabu, 24 Mei 2023 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Maskapai andalan Hong Kong Cathay Pacific. [Foto: cathaypacific.com]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Maskapai andalan Hong Kong Cathay Pacific telah memecat tiga pramugari yang memicu kemarahan media pemerintah China setelah dituduh mendiskriminasi penutur non-Inggris.

Kepala Eksekutif Cathay Pacific Ronald Lam mengatakan para karyawan itu dipecat setelah penyelidikan internal atas keluhan seorang penumpang dalam penerbangan antara kota Chengdu di China barat daya dan Hong Kong pada hari Minggu.

Dalam sebuah postingan online, seseorang yang mengidentifikasi diri sebagai penumpang mengatakan pramugari telah mengeluh di antara mereka sendiri tentang penumpang dan mengolok-olok penumpang yang meminta karpet alih-alih selimut dalam bahasa Inggris.

“Jika Anda tidak bisa mengatakan selimut dalam bahasa Inggris, Anda tidak bisa memilikinya. Karpet ada di lantai. Jangan ragu jika Anda ingin berbohong,” kata seseorang dalam rekaman yang beredar luas secara online dan memicu kemarahan di media sosial.

"Saya ingin menegaskan kembali bahwa Cathay Pacific mengambil pendekatan 'tanpa toleransi' terhadap pelanggaran serius terhadap aturan dan etika perusahaan oleh karyawan individu dan tidak akan mentolerir mereka," kata Lam dalam sebuah pernyataan pada Selasa (23/5/2023) malam.

Pada hari Selasa, akun Weibo milik surat kabar resmi Harian Rakyat Tiongkok edisi luar negeri mengutuk Cathay atas insiden tersebut.

“Tampaknya budaya perusahaannya masih mempertahankan rasa superioritas yang memuja orang asing dan menghormati orang Hong Kong tetapi memandang rendah orang daratan,” tulisnya.

Cathay Pacific sebelumnya mendapat kecaman dari media pemerintah China ketika beberapa karyawannya menyatakan dukungan untuk protes anti-pemerintah yang mengguncang bekas jajahan Inggris itu pada 2019.

Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee mengatakan, insiden itu serius dan tidak boleh terulang.

“Kata-kata dan perbuatan pramugari melukai perasaan rekan senegaranya di Hong Kong dan daratan serta menghancurkan budaya tradisional Hong Kong serta nilai-nilai rasa hormat dan kesopanan,” kata Lee, Rabu (24/5/2023). [Aljazeera]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda