Beranda / Berita / Dunia / Diduga Diserang Buaya, Pencarian Anak Masih Dilakukan di Australia Utara

Diduga Diserang Buaya, Pencarian Anak Masih Dilakukan di Australia Utara

Rabu, 03 Juli 2024 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Northern Territory merupakan rumah bagi buaya air asin terbanyak dibandingkan wilayah lain di dunia. [Foto: Getty Images]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Pencarian sedang dilakukan di Australia utara untuk mencari seorang anak yang dikhawatirkan telah diambil oleh buaya.

Anak berusia 12 tahun itu terakhir terlihat sekitar Selasa (2/7/2024) sore, berenang di dekat kota terpencil Nganmarriyanga, sekitar 7 jam berkendara ke barat daya Darwin di Northern Territory (NT).

Polisi mengatakan tim spesialis pencarian dan penyelamatan telah dikerahkan setelah "laporan awal menyatakan anak tersebut diserang oleh buaya".

NT merupakan rumah bagi sekitar 100.000 buaya air asin, lebih banyak dibandingkan tempat lain di dunia, namun serangan buaya jarang terjadi.

Anggota masyarakat di Nganmarriyanga, yang sebelumnya dikenal sebagai Palumpa dan hanya dihuni 364 orang, dan polisi setempat mulai mencari anak tersebut segera setelah mereka menghilang di Mango Creek sekitar pukul 17:30 waktu setempat (08:00 GMT).

Mereka kini telah bergabung dengan petugas tambahan dan tim ahli SAR yang menyisir daratan dan perairan.

Pencarian udara juga mungkin dilakukan, menurut media lokal.

Menteri Kepolisian NT Brent Potter pada Rabu (3/7/2024) sore mengatakan operasi tersebut telah memasuki "fase pemulihan".

“Merupakan kejadian tragis bagi orang tua atau anggota keluarga mana pun yang kehilangan seorang anak kecil, dan khususnya dalam situasi seperti itu, dibawa oleh seekor buaya,” katanya kepada wartawan.

Buaya yang terlibat dalam serangan terhadap manusia di Australia biasanya ditangkap dan dibunuh. Potter mengatakan petugas satwa liar telah diberi wewenang untuk "mengeluarkan" buaya tersebut dari daerah tersebut setelah buaya tersebut ditemukan dan menegaskan kembali pesan keselamatan pemerintah.

"Kami tinggal di tempat di mana buaya menempati tempat perairan kami, itu hanyalah pengingat untuk sebisa mungkin menghindari air."

Setidaknya ada dua serangan buaya lainnya di NT pada tahun lalu, seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun yang terluka pada bulan Januari saat berenang di Taman Nasional Kakadu, dan seorang petani yang lolos dari rahang binatang buas dengan menggigitnya pada bulan Oktober, namun belum ada serangan fatal di sana sejak tahun 2018.

Namun di Queensland, terjadi serangkaian serangan mematikan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk seorang anak laki-laki berusia 16 tahun yang terbunuh di Selat Torres pada bulan April. [bbc]

Keyword:


Editor :
Indri

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda