kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Di Acara Pertemuan Se-ASEAN, Prabowo Apresiasi AS

Di Acara Pertemuan Se-ASEAN, Prabowo Apresiasi AS

Rabu, 09 Desember 2020 23:55 WIB

Font: Ukuran: - +

[Menhan Prabowo Subianto Hadiri Sidang ADMM ke-14 Secara Virtual. Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto Djojohadikusumo mengatakan Indonesia akan mendukung penuh upaya peningkatan kohesi dan kerja sama, khususnya antara menteri pertahanan (Menhan) negara anggota ASEAN dan negara lainnya, termasuk Amerika Serikat (AS).

Hal ini ditegaskan Prabowo dalam sidang virtual ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM) ke-14 pada Rabu (9/12/2020), dengan Vietnam sebagai tuan rumah sidang tersebut. 

Dalam sambutannya, Prabowo mengatakan kehadiran dan komitmen AS dalam mendukung acara ini merupakan sikap menghargai kedaulatan negara-negara ASEAN, dimana salah satu wujud dukungan itu berupa pemberian bantuan dalam hal darurat penanggulangan bencana.

"Terlebih di masa Pandemi Covid-19 ini, Indonesia berharap dapat melakukan kerja sama dalam operasi penanggulangannya," katanya, sebagaimana dikutip dari rilis yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (9/12).

"Sekali lagi kami mendukung Vietnam sebagai negara tuan rumah dalam acara ini, dan mengapresiasi AS untuk mendukung negara-negara ASEAN," papar Prabowo yang berbicara langsung dari gedung Kemhan, Jakarta.

Pada akhir sambutannya, Prabowo berharap dapat lebih meningkatkan hubungan pertahanan yang erat, saling menghargai dan menjaga kepentingan antar negara-negara melalui kegiatan internasional seperti sidang ADMM.

Pada Senin (7/12/2020) lalu, Prabowo sempat bertemu dengan Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertahanan (Menhan) AS Christopher Miller. Pertemuan tersebut diprediksi merupakan sinyal kuat bahwa AS sedang menggalang restu dan dukungan dari negara-negara ASEAN untuk menghentikan ekspansi Beijing di Laut China Selatan (LCS). Hal ini disampaikan langsung oleh Pentagon melalui rilis resminya.

"Plt Menteri Pertahanan Christopher C. Miller bertemu dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Panglima Udara Marsekal Hadi Tjahjanto di Jakarta," sebut rilis Pentagon.

"Dalam semua pertemuan tersebut, Menhan menekankan pentingnya Departemen Pertahanan menempatkan kemitraan bilateral dan dalam mengamankan Laut Cina Selatan yang bebas dan terbuka serta kawasan Indo-Pasifik."

Meski Indonesia tidak terlibat langsung dalam sengketa LCS, langkah ini dinilai para analis sebagai penggalangan dukungan yang serius mengingat Indonesia merupakan pemimpin de facto kawasan Asia Tenggara yang memiliki akses perhubungan laut yang vital. Selain itu juga tercatat bahwa militer Beijing pernah beberapa kali memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia [cnbcindonesia].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda