Beranda / Berita / Dunia / Debut Pasar Saham Webtoon Entertainment Senilai $2,7 miliar

Debut Pasar Saham Webtoon Entertainment Senilai $2,7 miliar

Kamis, 27 Juni 2024 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Webtoon menyatakan memiliki 170 juta pengguna aktif bulanan di lebih dari 150 negara di seluruh dunia. [Foto: Getty Images]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Webtoon Entertainment, menggambarkan dirinya sebagai platform komik web terbesar di dunia, telah menetapkan nilai pasarnya sebesar $2,67 miliar sebelum listing di AS.

Sahamnya akan mulai diperdagangkan di bursa saham Nasdaq pada tanggal 27 Juni dengan harga $21 masing-masing, harga tertinggi dari kisaran pasarnya.

Perusahaan yang berbasis di Los Angeles ini dimiliki oleh raksasa teknologi Korea Selatan Naver, yang didorong oleh semakin populernya komik Korea dan Jepang secara online.

Webtoon menyatakan memiliki 170 juta pengguna aktif bulanan di lebih dari 150 negara di seluruh dunia.

Perusahaan ini bertujuan untuk menjual 15 juta saham dan mengumpulkan $315 juta dalam penawaran umum perdana (IPO).

Manajer dana terbesar di dunia, BlackRock, telah menyatakan minatnya untuk membeli saham senilai hingga $50 juta.

Webtoon Entertainment juga memiliki aplikasi komik web dan manga Jepang Line Manga, platform novel web Wattpad, dan komik web Korea yang menawarkan Naver Webtoon.

Ia menawarkan ribuan judul yang mencakup genre berbeda termasuk aksi, romansa, horor, dan fiksi ilmiah.

Industri webtoon, yang berfokus pada komik online saja yang dioptimalkan untuk dibaca di perangkat seluler, pertama kali muncul di Korea Selatan dua dekade lalu.

Popularitas mereka meledak secara global dan menjadikannya fenomena budaya utama Korea Selatan bersama K-pop dan drama Korea.

Webtoon murah untuk diproduksi, seorang seniman dapat membuatnya menggunakan tablet, yang dapat membuat komik populer menjadi sangat menguntungkan.

Industri webtoon menghasilkan $4,7 miliar pada tahun 2021 dan diproyeksikan tumbuh menjadi $60,1 miliar pada tahun 2030, menurut Spherical Insights & Consulting. [bbc]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda