Beranda / Berita / Dunia / Dana Terkumpul untuk 'EggBoy' Disumbangkan Kepada Para Korban Selandia Baru

Dana Terkumpul untuk 'EggBoy' Disumbangkan Kepada Para Korban Selandia Baru

Rabu, 20 Maret 2019 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +

William Connolly, sekarang dikenal sebagai EggBoy, memecahkan telur di kepala Fraser Anning. (Foto: AP)



DIALEKSIS.COM | Australia - Seorang remaja Australia, yang menghasut seorang senator sayap kanan atas komentar ofensifnya tentang serangan masjid Selandia Baru, akan menyumbangkan sebagian besar uang yang dikumpulkan untuk biaya hukumnya kepada para korban penembakan, menurut halaman penggalangan dana yang dibuat oleh para pendukungnya.

William Connolly, yang sekarang dikenal sebagai Eggboy, memecahkan telur di atas kepala Fraser Anning pada konferensi pers di Melbourne, Sabtu, mendorong sang senator untuk memukul wajahnya berulang kali.

Sehari sebelumnya, politisi kontroversial memicu kemarahan dengan mengklaim serangan di Selandia Baru, yang menewaskan 50 orang di dua masjid, adalah hasil imigrasi Muslim ke negara itu.

Tindakan Connolly melahirkan meme viral dan mendapat dukungan dari pengguna media sosial, dengan satu membuat halaman GoFundMe dengan target awal 44.000 dolar Australia (sekitar $ 31.000) untuk menutupi "biaya hukum" dan "lebih banyak telur".

Tujuannya kemudian dinaikkan menjadi 50.000 dolar Australia (sekitar $ 35.500), yang kini telah dilampaui.

Pembaruan pada halaman tersebut mengatakan: "EggBoy (Will) berencana untuk mengirim sebagian besar uang kepada para korban serangan teroris Christchurch."

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menggambarkan komentar senator Queensland itu sebagai "mengerikan" dan "jelek" dengan "tidak ada tempat di Australia".

Mantan Perdana Menteri Kevin Rudd menjuluki Anning sebagai "rasis dan fasis", dan mendorong warga Australia untuk menandatangani petisi yang menyerukan agar dia dikeluarkan dari parlemen.

Petisi Change.org telah mengumpulkan 1,2 juta tanda tangan digital.

Anning menepis serangan pada hari Senin, mengulangi klaimnya yang mengikat imigrasi Muslim untuk "terorisme" dan membela penggunaan kekerasan terhadap 17 tahun, menurut jaringan media Australia ABC.

Supremasi kulit putih yang mengaku dirinya sendiri, Brenton Tarrant, dari Australia, didakwa melakukan pembunuhan dalam penembakan massal di Christchurch. (Al Jazeera)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda