DIALEKSIS.COM | Jakarta -Pejabat kesehatan Inggris melaporkan menemukan varian baru Covid-19 B.1.617 di Negeri Ratu Elizabeth II. Varian ini berasal dari mutasi corona di India.

Dikutip Reuters, Public Health England (PHE) tengah melakukan pendalaman lebih lanjut mengenai varian baru ini. Sejauh ini, sudah 77 orang dilaporkan telah terinfeksi.

PHE juga belum bisa mengidentifikasi apakah varian ini bersifat mengkhawatirkan. "Kami masih perlu tahu apakah itu meningkatkan penularan, meningkatkan keparahan, atau menghindari vaksin. Kami belum memilikinya. Tetapi kami melihat data setiap hari," ujar pejabat PHE, Susan Hopkins, Minggu (18/4/2021).

Varian B.1617 tengah menjadi kekhawatiran dunia karena varian ini mengandung mutan ganda dari mutasi E484Q dan L452R. Mutasi ini sebelumnya tidak pernah terdeteksi ada secara bersamaan dan beberapa ahli menyatakan bahwa varian ini bisa menjadi lebih berbahaya,

"Saya yakin kini melihat mutasi yang lebih kuat. Banyak pasien terdeteksi negatif, tapi sebenarnya secara klinis mereka positif. Kotak pandora wabah ini sudah terbuka," kata Direktur Medis RS Dharamveer Solanki, Pankaj Solanki.[CNBC Indonesia]

"Kondisi pasien memburuk dengan lebih cepat, kami melihat lebih banyak kasus badai sitokin, dan pasien yang lebih muda. Gejalanya kali ini lebih sulit dihadapi," lanjut Pankaj.

Varian B.1.617 saat ini dipercaya sudah menyebar luas. Pada periode Januari-Maret sebanyak 61% kasus Covid-19 di Negara Bagian Maharashtra, yang merupakan markas keuangan Negeri Bollywood itu, terjadi akibat varian ini.

Pemerintah India sendiri telah mendapatkan kritikan tajam mengenai penanganan Covid-19 di negara itu. Baru-baru ini insiden terparah terjadi saat Perdana Menteri Narendra Modi dan partainya BJP memutuskan untuk menggelar kampanye akbar tanpa menggunakan masker.