kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / China Diduga Tutupi Informasi Covid-19, Intelijen AS Klaim Temukan Bukti

China Diduga Tutupi Informasi Covid-19, Intelijen AS Klaim Temukan Bukti

Senin, 04 Mei 2020 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Bendera Tiongkok dan AS berkibar di dekat Bund, jelang delegasi perdagangan AS bertemu dengan China di Shanghai, Cina (30/7/2019) lalu. [Foto: REUTERS/Aly Song]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Intelijen AS mengklaim menemukan bukti kalau China menutupi tingkat penyebaran Covid-19 dan seberapa menularnya penyakit ini. Itu dilakukan guna menyimpan persediaan medis yang diperlukan.

Hal tersebut dipaparkan intelijen dalam laporan berisi empat halaman ke Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, per tanggal 1 Mei. Data menarik kesimpulan dari perubahan perilaku ekspor China.

Dokumen itu mengklaim, China men-disinformasi Covid-19 sejak Januari dan membuat masalah ini seolah-olah tidak serius. "China juga dikatakan sudah meningkatkan impor dan mengurangi ekspor medis," tulis CNBC International mengutip The Associated Press, Senin (4/5/2020).

Laporan juga mengatakan bahwa China menunda waktu memberi tahu organisasi kesehatan dunia WHO hingga Januari. Sehingga dapat memesan pasokan medis, seperti masker wajah dan pakaian bedah lebih banyak.

Namun soal dari mana virus ini berasal, intelijen AS mengaku masih memeriksa hal tersebut. Termasuk apakah mungkin virus kecelakaan di laboratorium di China.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengaku menemukan 'bukti besar' bahwa Covid-19 berasal dari laboratorium di Wuhan, China. Bahkan menyebut memiliki bukti yang signifikan.

"Saya pikir seluruh dunia dapat melihatnya sekarang. Ingat, China memiliki sejarah menginfeksi dunia dan menjalankan laboratorium di bawah standar," katanya kepada media Australia ABC pada Minggu (3/5/2020), sebagaimana dikutip AFP.

Dikatakannya AS akan meminta pertanggungjawaban. "Presiden (AS Donald) Trump sangat jelas: kami akan meminta pertanggungjawaban pada mereka yang bertanggung jawab," katanya lagi.

China telah berulang kali membantah tudingan AS. China menilai tuduhan AS tak berdasar, bahkan menyerang balik dengan mengatakan COVID-19 dibawa militer AS.

Asal mula virus ini telah membuat ketegangan kedua negara meningkat. Sebelumnya, Presiden Trump sempat mengancam China dengan tarif karena asal pandemi COVID-19.

Corona menyebar di Wuhan, Provinsi Hubei, China sejak Desember 2019. Saat ini ada 200 lebih negara yang terinfeksi dengan total pasien sebanyak 3 juta lebih. (CNBC Indonesia)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda