Beranda / Berita / Dunia / Cegat Pesawat Militer China di Wilayahnya, Korsel Kirim Jet Tempur

Cegat Pesawat Militer China di Wilayahnya, Korsel Kirim Jet Tempur

Sabtu, 28 Juli 2018 17:05 WIB

Font: Ukuran: - +


Dialeksis.com - Militer Korea Selatan (Korsel) mengerahkan sejumlah jet tempur untuk mencegat pesawat militer China yang masuk ke wilayah udaranya. Kementerian Pertahanan Korsel lantas memanggil pejabat Kedutaan Besar (Kedubes) China untuk menyampaikan protes.

Dituturkan Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS), seperti dilansir Reuters, Jumat (27/7/2018), bahwa pesawat China itu mengudara selama lebih dari 4 jam di dalam Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea (ADIZ) usai terbang di dekat karang di perairan yang dikuasai Korsel, tapi juga diklaim China.

Sebagai respons, Angkatan Udara Korsel mengerahkan lebih dari satu jet tempur untuk melacak dan memberikan peringatan kepada pesawat China itu agar pergi meninggalkan wilayah Korsel.

Tidak hanya itu, Kementerian Pertahanan Korsel juga memanggil Atase Pertahanan pada Kedubes China di Seoul, Du Nong Yi, untuk menyampaikan protes. Korsel dengan tegas meminta China untuk mengambil langkah guna mencegah insiden serupa kembali terulang di masa mendatang.

"Pemerintah menyatakan penyesalan karena insiden ini dengan luar biasa serius," tegas Kementerian Pertahanan Korsel dalam pernyataannya.

Belum ada komentar dari otoritas China terkait insiden ini.

ADIZ bukanlah kesepakatan yang mengikat secara legal di bawah perjanjian-perjanjian internasional. Namun tahun 2013, Korsel memperluas wilayahnya yang sebagian tumpang-tindih dengan zona baru yang diklaim oleh China.

Perluasan wilayah China itu mencakup gugusan karang bernama Ieodo, yang dikuasai oleh Korsel dan telah dibangun pos penelitian di atasnya.

Insiden semacam ini merupakan yang ketiga kali terjadi sepanjang tahun ini. Sebelumnya, pada Februari dan April lalu, pesawat militer China juga masuk ke wilayah udara Korsel. Sebagai respons saat itu, otoritas Korsel memanggil Duta Besar China untuk melayangkan protes. Tanggapan otoritas China saat itu menyebut pesawatnya sedang melakukan latihan yang sesuai hukum dan praktik internasional. (Detik)

Keyword:


Editor :
Sammy

riset-JSI
Komentar Anda