Bos Twitter Elon Musk Digugat Mantan Karyawan
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Dunia - Jumlah staf Twitter yang dipecat dan menempuh tindakan hukum terhadap perusahaan bertambah tiap harinya.
Hal itu disampaikan kuasa hukum yang mewakili beberapa mantan staf Twitter, Lisa Bloom saat diwawancarai oleh BBC.
"Saat ini, kami telah menangani kasus sekitar 100 mantan karyawan tetapi jumlahnya terus meningkat," ucap Bloom.
Salah satu kliennya, Amir Shevat, mengatakan kepada BBC bahwa bos Twitter Elon Musk telah "gagal" dalam memimpin perusahaan.
Twitter tidak menanggapi permintaan komentar dari BBC.
Shevat bergabung dengan Twitter pada tahun 2021 ketika perusahaan rintisannya bernama Reshuffle diakuisisi oleh jaringan media sosial.
Dia sekarang memasuki proses arbitrase dengan mantan bosnya, diwakili oleh pengacara Bloom.
Bloom menambahkan ada berbagai klaim termasuk dugaan pelanggaran kontrak dan diskriminasi.
Karyawan yang dipecat di Inggris juga menempuh jalur hukum, sementara pekerja di satu-satunya kantor Twitter Afrika di Ghana juga menyewa perwakilan hukum.
Twitter hanyalah salah satu dari sejumlah perusahaan teknologi besar yang telah melakukan pemutusan hubungan kerja massal dalam beberapa bulan terakhir, dengan perusahaan seperti Amazon, Meta, dan Microsoft juga melakukan pemotongan.