Beranda / Berita / Dunia / Berikut Ini Nama Negara yang Evakuasi Keluar dari Afghanistan

Berikut Ini Nama Negara yang Evakuasi Keluar dari Afghanistan

Minggu, 29 Agustus 2021 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Warga sipil berebutan masuk ke dalam pesawat di bandara Kabul, Afghanistan. Foto/twitter


DIALEKSIS.COM | Dunia - Proses evakuasi warga asing maupun warga Afghanistan masih terus berlangsung di hari-hari terakhir sebelum "pintu keluar" dari negara itu tertutup rapat. Pihak Taliban telah menetapkan batas waktu bagi militer Amerika Serikat dan warga negara-negara lain untuk angkat kaki dari Afghanistan hanya sampai 31 Agustus. 

Dalam konferensi pers 24 Agustus lalu, Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan tenggat waktu itu tidak akan diperpanjang karena mereka menilai jangka waktu itu cukup untuk mengeluarkan warga asing. Sedangkan bagi warga Afghanistan, Taliban meminta mereka tidak meninggalkan negara tersebut. 

Dalam konferensi pers hari itu, Taliban juga telah meminta warga tidak mendekati bandara demi alasan keamanan mereka. Konferensi pers itu digelar dua hari sebelum ledakan yang diklaim oleh ISIS-K terjadi di bandara Kabul. 

Kini, di tengah situasi keamanan yang memburuk, evakuasi kembali dilanjutkan. AS dan mitra-mitranya bergegas membawa keluar sebanyak mungkin orang dari Afghanistan sesegera mungkin sebelum tenggat 31 Agustus berakhir.

Gedung Putih menyatakan AS dan negara-negara mitranya telah mengevakuasi sekitar 111 ribu orang sejak 14 Agustus, satu hari sebelum Taliban menguasai Kabul, dilaporkan Reuters yang dilansir kantor berita ANTARA.

Berikut keterangan rinci soal upaya evakuasi sejumlah negara terhadap warga mereka maupun yang juga mengangkut warga Afghanistan.

1. Amerika Serikat

Markas besar Departemen Pertahanan AS, Pentagon mengatakan militer AS akan terus menerbangkan orang-orang dari bandara Kabul sampai 31 Agustus jika diperlukan. Namun, militer AS akan memprioritaskan penarikan pasukan dan peralatan militer pada hari-hari terakhir.

Gedung Putih mengatakan bahwa pemerintah sejak 14 Agustus telah mengevakuasi 5.100 warga negara AS. Di Afghanistan, masih ada sekitar 1.500 warga negara AS. Washington sedang berupaya mengontak mereka atau sudah memberikan instruksi kepada mereka soal bagaimana mereka bisa mencapai bandara Kabul.

2. Inggris

Pasukan Inggris telah memasuki tahap akhir evakuasi orang-orang dari Kabul. Kementerian Pertahanan Inggris, Jumat (28/8) mengatakan mereka sudah menutup fasilitas-fasilitas proses evakuasi.

Upaya yang dijalankan sekarang difokuskan pada evakuasi para warga negara Inggris dan negara-negara lainnya yang sudah mendapat izin meninggalkan Afghanistan dan sudah berada di bandara. Kemenhan mengatakan tidak ada lagi orang-orang yang akan dipanggil mendatangi bandara untuk diterbangkan.

Inggris telah mengevakuasi lebih dari 15.000 warga negara Inggris serta warga Afghanistan. Jumlah itu merupakan yang terbesar kedua dalam operasi pengangkutan oleh Angkatan Udara Inggris sejak Penerbangan Berlin pada 1949, kata kemenhan.

3. Jerman

Jerman telah menghentikan penerbangan evakuasi sejak Kamis (27/8/2021). Militer Jerman sudah menerbangkan 5.347 orang, termasuk lebih dari 4.100 warga Afghanistan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, pada Jumat (28/8/2021), mengatakan sekitar 300 warga negara Jerman masih berada di Afghanistan.

Jerman sebelumnya mengatakan telah mengidentifikasi bahwa ada 10.000 orang yang perlu dibawa keluar dari Afghanistan, termasuk staf lokal negara itu, juga sejumlah wartawan dan pegiat hak asasi manusia.

4. Prancis

Prancis termasuk di antara negara-negara yang juga telah mengakhiri evakuasi dari Afghanistan. Kementerian Pertahanan Prancis mengatakan sudah lebih dari 100 warga negara Prancis serta sedikitnya 2.500 warga negara Afghanistan yang tiba di wilayah Prancis setelah diterbangkan dari Kabul.

Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Minggu (29/8/2021) mengatakan Prancis dan Inggris akan mengajukan resolusi pada pertemuan darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Senin tentang Afghanistan. Dalam pertemuan itu, mereka akan mengusulkan zona aman di Kabul untuk mencoba dan melindungi orang-orang yang mencoba meninggalkan negara itu.

"Proposal resolusi kami bertujuan untuk menentukan zona aman di Kabul, di bawah kendali PBB, yang akan memungkinkan operasi kemanusiaan berlanjut," kata Macron kepada surat kabar Prancis Le Journal du Dimanche (JDD) dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Minggu.

5. Deretan negara lainnya

Kanada

Pasukan Kanada di Kabul mengakhiri upaya evakuasi bagi warga mereka dan warga Afghanistan pada Kamis (26/8/2021), menurut pelaksana tugas kepala staf pertahanan Jenderal Wayne Eyre. Dia mengatakan Kanada telah mengevakuasi atau memfasilitasi evakuasi sekitar 3.700 warga Kanada dan Afghanistan.

Italia

Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio mengatakan pihaknya hingga Kamis (26/8/2021), telah membawa keluar 4.832 warga Afghanistan dari negara mereka. Pemerintah Italia memperkirakan bahwa pesawat terakhir untuk evakuasi akan meninggalkan Afghanistan pada Jumat (27/8/2021).

Swedia

Menteri Luar Negeri Ann Linde mengatakan Swedia telah menghentikan misi evakuasi di Kabul pada Jumat (27/8/2021). Ia mengatakan bahwa secara keseluruhan ada 1.100 orang yang sudah diterbangkan keluar dari Afghanistan, termasuk staf lokal kedutaan besar dan keluarga mereka.

Belgia

Perdana Menteri De Croo mengatakan pada Kamis (26/8/2021), Belgia sudah mengakhiri operasi evakuasi. Sedikitnya 1.400 orang sudah dibawa keluar dari Afghanistan dan pesawat terakhir dari sana sudah mendarat di ibu kota Pakistan, Islamabad, pada Rabu (25/8/2021) malam.

Irlandia

Kementerian Luar Negeri Irlandia mengatakan telah mengevakuasi 36 warga Irlandia setelah menyelesaikan misi konsuler darurat pada Kamis (26/8/2021). Pihaknya juga mengetahui masih ada 60 warga negara Irlandia beserta keluarga mereka, juga 15 warga Afghanistan yang merupakan penduduk Irlandia, di Afghanistan. Mereka, kata kemenlu, telah meminta bantuan.

Polandia

Polandia telah mengevakuasi sekitar 900 orang dari Afghanistan, termasuk sekitar 300 perempuan dan 300 anak-anak, kata Perdana Menteri Mateusz Morawiecki, Kamis (26/8/2021).

Hongaria

Hongaria telah mengakhiri operasi evakuasi di Afghanistan setelah menerbangkan 540 orang, termasuk warga negara Hongaria dan Afghanistan, beserta keluarga mereka. Mereka ada warga yang dulu bekerja untuk pasukan Hongaria, kata Menteri Pertahanan Tibor Benko, Kamis (26/8/2021).

Denmark

Denmark menerbangkan pesawatnya yang terakhir dari Kabul pada Rabu (25/8/2021) dengan membawa staf diplomatik serta personel militer yang tersisa, menurut kementerian pertahanan.

Austria

Austria tidak mengoperasikan penerbangan sendiri dan mengandalkan Jerman serta negara-negara lain untuk membantu evakuasi.

Menteri Luar Negeri Alexander Schallenberg mengatakan kepada saluran penyiaran ORF pada Rabu (25/8) bahwa 89 warga negara atau penduduk Austria sudah dibawa terbang keluar dari Afghanistan. Puluhan warga Austria masih berada di Afghanistan.

Swiss

Swiss, yang mengandalkan bantuan Jerman dan AS untuk melaksanakan evakuasi melalui Tashkent, telah membawa keluar 292 orang dari Afghanistan, kata Menteri Luar Negeri Ignazio Cassis, Selasa (24/8).

Masih ada 15 warga negara Swiss yang tercatat di Afghanistan, namun Swiss tidak berencana untuk melakukan penerbangan lagi.

Belanda

Pemerintah Belanda pada Kamis (26/8/2021) mengatakan telah mengevakuasi 2.500 orang dari Afghanistan sejak 15 Agustus. Sebanyak 1.600 dari orang-orang tersebut diterbangkan ke Belanda. Duta besar Belanda sudah meninggalkan Afghanistan dalam penerbangan terakhir pada Kamis. Tidak ada staf diplomatik yang masih tinggal di negara itu.

Spanyol

Spanyol sudah mengakhiri evakuasi personel dari Afghanistan. Dua pesawat militer, yang mengangkut 81 warga Spanyol keluar dari Kabul, tiba di Dubai pada Jumat (27/8/2021) dini hari, demikian bunyi pernyataan pemerintah.

Pesawat-pesawat itu juga membawa empat tentara Portugal serta 83 warga Afghanistan yang pernah bekerja untuk negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Selama misi penyelamatan, Spanyol telah mengevakuasi 1.898 warga Afghanistan yang pernah bekerja untuk negara-negara Barat, PBB, atau Uni Eropa.

Turki

Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan Turki telah menerbangkan sedikitnya 1.400 orang dari Afghanistan, termasuk sekitar 1.000 warga negara Turki.

Qatar

Qatar pada Kamis (25/8/2021) mengatakan telah membantu evakuasi lebih dari 40 ribu orang ke Doha. Qatar juga menyebutkan bahwa "upaya evakuasi akan diteruskan dalam beberapa hari mendatang setelah berkonsultasi dengan mitra-mitra internasional".

Uni Emirat Arab

Uni Emirat Arab (UAE), Kamis (25/8/2021), mengatakan telah membantu 36.500 orang keluar dari Afghanistan, termasuk 8.500 orang yang masuk ke UAE dengan maskapai penerbangan nasional atau melalui bandar-bandar udara di negara itu.

India

India telah menerbangkan 565 orang dari Afghanistan. Sebagian besar dari mereka adalah personel dan warga negara India yang tinggal di negara itu, juga puluhan warga Afghanistan --termasuk warga Sikh dan Hindu, kata pemerintah.

Indonesia

TNI AU Republik Indonesia telah mengevakuasi 26 warga negara Indonesia dari Kabul. Warga yang dievakuasi telah tiba di Lanud Halim Perdanakusuma,Jakarta, pada Sabtu (21/8/2021) dini hari. Namun, masih ada empat WNI yang memilih untuk tetap berada di Afghanistan.

Australia

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan pada Jumat (27/8/2021) bahwa Australia sudah mengevakuasi 4.100 orang, termasuk lebih dari 3.200 warga negara Australia serta warga Afghanistan pemegang visa Australia.

Selain itu, evakuasi mencakup warga dari sejumlah mitra koalisi. Evakuasi terhadap ribuan orang itu berlangsung selama sembilan hari. Pesawat terakhir meninggalkan negara itu sebelum serangan di bandara terjadi.

Morrison mengetahui bahwa sejumlah warga pemegang visa Australia masih berada di Afghanistan, namun ia tidak tahu jumlah yang pasti. Australia bertekad membawa keluar sedikitnya 3.000 orang lagi dari Afghanistan dalam beberapa bulan mendatang sebagai bagian dari program kemanusiaan, kata Menteri Dalam Negeri Karen Andrews.

Selandia Baru

Angkatan Bersenjata Selandia Baru melangsungkan tiga penerbangan dari Kabul. Pesawat terakhir sudah berangkat sebelum serangan di bandara terjadi, bunyi pernyataan pemerintah.

Tidak ada personel militer Selandia Baru yang masih tinggal di Kabul pada saat serangan berlangsung, juga tidak ada warga Selandia Baru yang tertinggal di bandara Kabul. Menurut hitungan sementara, sedikitnya ada 276 warga negara dan penduduk tetap Selandia Baru beserta keluarga mereka, juga warga negara lain pemegang visa Selandia Baru, yang sudah dievakuasi [idntimes.com].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda