kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Berat Bagi Israel Taklukan Gaza, Hamas Lawan Tangguh

Berat Bagi Israel Taklukan Gaza, Hamas Lawan Tangguh

Minggu, 15 Oktober 2023 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Tentara HAMAS. Foto: net

DIALEKSIS.COM | Dunia - Israel bersiap melancarkan serangan darat ke bagian utara Gaza, Palestina. Sebuah serangan yang meskipun memiliki keunggulan militer, namun penuh dengan potensi negatif. 

Untuk misi ini, Israel memanggil 300 ribu tentara cadangan dan menambah 170 ribu tentara aktif demi operasi meratakan Gaza itu. Kekuatan tersebut akan menghadapi kelompok pejuang Hamas yang diperkirakan hanya memiliki 30 ribu pejuang. 

Hamas tidak memiliki tank maupun kekuatan udara yang tersedia untuk menyerang. Perbandingan yang timpang antara kekuatan Israel dan Hamas. Kondisi tersebut memberikan keunggulan bagi besar bagi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk merebut wilayah Jalur Gaza yang dihuni 1,1 juta orang.

Hamas telah siap menghadapi serangan Israel, dengan menggali jaringan terowongan canggih di seluruh Gaza yang dimaksudkan untuk memungkinkan pasukannya bertahan dari pemboman udara. Beberapa terowongan yang sebelumnya ditemukan Israel karena berada di bawah pagar perbatasan memiliki kedalaman 70 meter.

Daerah perkotaan yang padat, Jalur Gaza adalah salah satu daerah terpadat di dunia, juga akan menguntungkan para pembela HAM saat berupaya menghentikan Israel. Setiap bangunan yang tersisa harus diperebutkan, Hamas dapat meniru teknik geriliya yang digunakan Rusia untuk menumpulkan serangan balasan Ukraina.

Israel juga telah membuat rencana, dan jika IDF menguasai pintu masuk terowongan, maka kemungkinan besar mereka akan memancing keluar pejuang Hamas daripada memasukinya. Namun tanpa kendali penuh atas jaringan bawah tanah yang menjadi markas pos komando Hamas, kendali militer apa pun di Gaza utara akan menjadi tidak aman.

Tuntutan Israel agar warga sipil Palestina meninggalkan wilayah utara juga bagian lain dari strateginya membersihkan sektor utara dari pejuang Hamas. Niat mereka hampir pasti telah diprakarsai oleh pemboman tanpa henti yang menewaskan lebih dari 1.500 warga Palestina, sepertiga dari mereka adalah anak-anak.

Seluruh wilayah, seperti Rimal di Kota Gaza, telah diratakan. Angkatan udara Israel mengatakan mereka telah menjatuhkan 6.000 bom ke sasaran Hamas hingga Kamis (12/10), dan menyerang 750 sasaran lagi keesokan paginya. 

Mantan Penyelidik Kejahatan Perang PBB, Marc Galasco, mencatat bahwa jumlah tersebut hampir setara dengan jumlah bom terbanyak yang dijatuhkan dalam setahun oleh pasukan NATO di Afghanistan yakni 7.423.

Kenyataan yang hampir pasti adalah bahwa invasi darat akan menimbulkan lebih banyak korban selain menurunkan dukungan politik internasional terhadap Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengatakan operasi darat untuk menghancurkan dan melenyapkan Hamas.

Seorang analis di lembaga pemikir Royal United Services Institute.HA Hellyer mengatakan bahwa untuk mengambil kendali di Gaza, Israel harus menghancurkan semua kapasitas pemerintahan dan menggantinya dengan pemerintahan militer.

Pakar Timur Tengah di Institut Studi Strategis Internasional Hasan Alhasan menanyakan itu strategi militer Israel yang akan menimbulkan pembersihan etnis total di Gaza dan membersihkan Hamas. 

Hamas dapat terlahir kembali di kemudian hari dari 2,3 juta penduduk Gaza, dengan pasukan baru yang dipupuk berdasarkan kenangan akan masa lalu yang penuh kekerasan. Hal serupa disampaikan mantan kepala MI6 Sir Alex Younger, “Anda tidak dapat membunuh semua Hamas tanpa menciptakan lebih banyak Hamas.” [The Guardian/mediaindonesia].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda