Beranda / Berita / Dunia / Ancaman Perang Dunia III: NATO dan Eropa Utara Kirim Sinyal Kuat ke Rusia

Ancaman Perang Dunia III: NATO dan Eropa Utara Kirim Sinyal Kuat ke Rusia

Jum`at, 19 Januari 2024 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Bendera NATO terlihat di markas aliansi pertahanan itu menjelang pertemuan menteri-menteri pertahanan NATO, di Brussels. Foto: ANTARA/Reuters/Pascal Rossignol


DIALEKSIS.COM | Dunia - Ancaman pecahnya Perang Dunia III semakin tajam dengan berita terbaru dari aliansi militer Amerika Serikat dan negara-negara Eropa utara, NATO. Sebanyak 90.000 pasukan tempur telah dikerahkan dalam manuver besar sebagai respons terhadap konflik berkepanjangan di Ukraina yang telah berlangsung hampir dua tahun.

Dilansir dari Daily Mail, NATO mengumumkan bahwa pasukan dari 31 negara anggota bersiap bergabung dalam misi latihan tempur yang direncanakan akan dilaksanakan pekan depan. Kode operasi "Steadfast Defender" menjadi penanda latihan militer yang dijadwalkan berlangsung lebih dari satu bulan, melibatkan tidak hanya negara-negara anggota tetapi juga Swedia sebagai calon anggota.

Panglima Tertinggi Sekutu NATO Eropa, Jenderal Christopher Cavoli, menjelaskan bahwa durasi latihan yang panjang dirancang untuk membentuk kemampuan dan ketahanan para prajurit, khususnya dalam menghadapi kekuatan besar seperti Rusia. Steadfast Defender dianggap sebagai aksi terbesar NATO setelah Perang Dingin berakhir pada 1991.

"Steadfast Defender akan berlangsung hingga akhir Mei dan melibatkan unit-unit dari seluruh 31 negara anggota NATO, termasuk Swedia," kata

Cavoli seperti dilansir Daily Mail. "Inisiatif ini menjadi momentum bagi aliansi dalam memperkuat kawasan Euro-Atlantik melalui pergerakan kekuatan transatlantik dari Amerika Utara," tambahnya. [viva.co.id]

Ketua Komite Militer NATO, Laksamana Rob Bauer, menegaskan bahwa agresi militer yang dilakukan Rusia sebenarnya mencerminkan ketakutan terhadap demokrasi Barat. Dalam pandangannya, kelangsungan hidup demokrasi di Ukraina dapat memicu keinginan serupa di kalangan rakyat Rusia. 

NATO melihat hal ini sebagai ancaman yang signifikan, dan Laksamana Rob Bauer menekankan, "Perang ini tidak hanya tentang ancaman keamanan fisik dari Ukraina atau NATO, tetapi tentang ketakutan Rusia terhadap sesuatu yang jauh lebih kuat—demokrasi."

Situasi ini meningkatkan ketegangan global dan memunculkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang dapat membawa dunia ke ambang perang yang tidak diinginkan. Peran NATO dalam mengamankan kawasan menjadi sorotan utama, sementara pertanyaan mengenai respons global terhadap dinamika ini semakin mendesak.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda