kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Amerika Pertama Menyerang Bisnis Cina

Amerika Pertama Menyerang Bisnis Cina

Sabtu, 06 Oktober 2018 19:07 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | London - Perekonomian AS telah melaju ke depan, merentangkan ekspansi panjang dengan dukungan dari agenda "America First" Presiden Donald Trump dan pemotongan pajak besar-besaran, tetapi data yang akan datang dapat menjelaskan dampak kebijakan itu terhadap rekanan global.

Trump bertekad untuk menulis ulang kesepakatan perdagangan global, terutama dengan China, ekonomi terbesar kedua di dunia di belakang Amerika Serikat. Dia telah memukul lebih dari separuh impor Cina senilai lebih dari $ 500 miliar, dan Cina telah membalasnya.

Rencana untuk pembicaraan perdagangan baru gagal dan kedua belah pihak tampaknya justru membangun pertarungan yang panjang. Hal itu bayangan gelap pada prospek ekonomi global, yang ditunjukkan oleh dolar AS yang merajalela.

Data ekonomi dalam minggu yang akan datang dapat memberikan bukti yang lebih kuat tentang bagaimana Cina bereaksi.

Pertumbuhan ekonomi China pada September telah melambat dan diperkirakan akan menunjukkan ekspor dalam denominasi dolar yang naik 9,1 persen, lebih lambat dari kenaikan 9,8 persen bulan Agustus, menurut jajak pendapat Reuters.

Pada hari yang sama, Beijing akan mempublikasikan neraca perdagangannya, termasuk surplusnya yang sensitif secara politis bagi AS. Angka itu bisa mendorong Trump untuk membarakan panas di Cina jika dia berpikir dia tidak memenangkan perang perdagangan.

"Tampaknya perang perdagangan AS-Cina akan mengakibatkan hampir semua impor Cina ke AS yang menghadapi tarif 25 persen tahun depan, dengan ekspor AS ke China juga dikenakan tarif yang lebih tinggi," menurut para ekonom di Credit Agricole.

Itu bisa menambah tekanan inflasi, khususnya di Amerika Serikat, dan begitu juga implikasinya terhadap kebijakan Federal Reserve.

Alih-alih pengetatan, Cina mendukung ekonominya dengan langkah-langkah stimulus - termasuk pelonggaran kebijakan moneter, kredit, fiskal dan peraturan.

Para pembuat kebijakan telah berusaha untuk menurunkan biaya pendanaan, meningkatkan pinjaman untuk usaha kecil, memotong pajak dan mempercepat proyek infrastruktur. Bank sentral telah memotong rasio persyaratan cadangan bank tiga kali pada tahun ini untuk memompa likuiditas.

Pertumbuhan di sektor manufaktur China tergelincir pada September karena permintaan eksternal dan domestik melemah, survei 30 September menunjukkan, meningkatkan tekanan pada pembuat kebijakan karena tarif tampaknya menimbulkan beban yang lebih berat pada ekonomi.

"Ini semua hanya menjanjikan lebih banyak ketidakpastian dalam jangka pendek," kata ekonom ING. Reuters


Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda