Ali Khammenei: Mengamalkan Alquran, Kunci Kemajuan
Font: Ukuran: - +
MTQ ke35 Internasional 2018 diikuti 258 peserta dari 84 negara Muslim
DIALEKSIS.COM, Taheran – Pemimpin Revolusi Islam Iran (Rahbar), Ayatullah Sayid Ali Khamenei, menegaskan, satu-satunya kunci untuk kemajuan dan kebahagiaan umat Islam adalah mengamalkan Alquran.
Hal itu disampaikan dalam pertemuan dengan para peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional ke-35 tahun 2018 di Tehran, Kamis (26/4/2018). Dia mengatakan, Iran telah bangkit melawan arogansi barat selama 40 tahun dan mencapai kemajuan, kemampuan dan kekuatan yang terus meningkat di hadapan musuh, yang ingin menghancurkan Republik Islam.
"Negara-negara Muslim terjangkiti 'penyakit kehinaan' karena telah berpaling dari Alquran, dan presiden AS tanpa malu-malu mengatakan, 'jika tanpa kami, beberapa negara Arab tidak akan bertahan seminggu pun' ini adalah dampak dari penyakit tersebut," ujar Ayatullah Khamenei.
Menurut pemimpin Iran itu, kaum Muslim harus berdiri teguh melawan gangguan dari AS dan kekuatan arogan lainnya. "Alquran berkata kepada kita, 'orang-orang mukmin harus saling bersatu dan memiliki ikatan persaudaraan serta sama sekali tidak menjalin hubungan dengan front kuffar," tambahnya.
Sayangnya, ucap Rahbar, hari ini kita menyaksikan beberapa negara Muslim menjalin hubungan dengan rezim Zionis dan dampak dari tidak mengamalkan perintah Alquran ini adalah perang dan kejahatan saat ini di kawasan.
"Lihatkan kondisi rakyat Yaman yang terjebak dalam sebuah petaka dan pesta pernikahan mereka berubah menjadi upacara duka atau kondisi rakyat Afghanistan, Pakistan dan Suriah; semua masalah ini karena persaudaraan sesama Muslim telah dilupakan dan perintah Alquran tidak diamalkan," ujarnya.
Dikatakan, bahwa jika tilawah dan menghafal Alquran adalah mukaddimah untuk mengamalkannya, sudah pasti masa depan Dunia Islam akan lebih baik dari hari ini, dan AS tidak akan mampu lagi mengancam negara-negara lain dan kaum Muslim.
MTQ Internasional periode ke-35 di Tehran dengan mengusung slogan "Satu Kitab, Satu Umat"dihadiri perwakilan dari 84 negara Muslim.
Durrotul Muqoffa, hafidhah asal Rembang, Jateng
Delegasi Indonesia mengirim empat peserta, di antara hafidhah asal Rembang Jawa Tengah, Durrotul Muqoffa. Perempuan cantik yang saat ini berstatus mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang itu, bersaing dengan ratusan hafidhah internasional lainnya dalam cabang tahfidh Alqur'an 30 juz.
Penunjukan Muqoffa yang melenggang ke ajang MHQ internasional ini merupakan perjalanan yang panjang. Setelah beberapa kali menjuarai MTQ maupun MHQ tingkat kabupaten hingga nasional, akhir Februari lalu ia akhirnya ditunjuk oleh Menteri Agama mewakili Indonesia mengikuti ajang prestisius itu.
Prestasi yang dimiliki oleh Muqoffa memang membuat banyak orang terkagum-kagum. Perempuan yang saat ini berusia 21 tahun itu telah berhasil menghafal Alquran sebanyak 30 juz sejak usia 6 tahun.(*)