kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Akui Ada Pemukulan, Menpora Malaysia Minta Maaf

Akui Ada Pemukulan, Menpora Malaysia Minta Maaf

Minggu, 24 November 2019 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Syed Saddiq masuk ke dalam deretan menteri termuda di dunia. Pria kelahiran 1992 itu dipercaya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga di Malaysia. Saat menerima jabatan tersebut, ia masih berusia 25 tahun. Syed yang merupakan lulusan hukum dari International Islamic University Malaysia itu pun tercatat sebagai menteri termuda sepanjang sejarah negeri Jiran. instagram.com/syedsaddiq


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq akhirnya meminta maaf kepada para supporter bola Indonesia. Ia mengunggah permintaan maafnya melalui video di akun Instagramnya pada Sabtu malam, 23 November 2019.

"Saya dengan penuh rasa rendah diri ingin memohon maaf untuk rekan-rekan serumpun di Indonesia. Saya mohon maaf karena tragedi yang berlaku pada beberapa hari lalu," ujarnya memulai permohonan maafnya. Saddiq mengganti kata penusukan dengan tragedi itu. 

Syed Saddiq menyatakan, ia sudah mendapatkan kepastian bahwa kasus pemukulan dan tragedi penusukan itu tidak terjadi di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur atau selama pertandingan. Kasus itu terjadi 20 kilometer dari Stadion Bukit Jalil pada pukul 3 pagi, Selasa, 19 November 2019 beberapa jam setelah pertandingan usai. 

"Kami masih mendapatkan kepastian bahwa kasus ini berhubungan dengan pertandingan sepakbola karena kasus itu melibatkan warga negara Indonesia," ucapnya.

Menpora berusia 26 tahun ini pun meminta korban agar tampil demi mendapatkan keadilan. "Ini adalah tanggung jawab kami bersama."

Saddiq pun menambahkan keterangan pada unggahan dengan judul, "Saya memohon maaf."  Ia memastikan pelaku akan diseret ke pengadilan. "Saya akan pastikan keadilan milik semua, tidak hanya dari Malaysia atau Indonesia."

Sebelumnya, pada Jumat, 22 November 2019, Syed Saddiq menyatakan kabar bahwa ada pemukulan dan penusukan supporter Malaysia terhadap pendukung Timnas Indonesia adalah hoax. "Tolonglah jangan percaya hoax, berita palsu, fitnah, yang mengatakan ada penyokong Indonesia dan ada penusukan yang dilakukan oleh penyokong Malaysia," ujarnya dengan berapi-api.

Ia mengaku sudah mendapatkan laporan polisi. Ia juga sudah berhubungan dengan polisi Malaysia yang sudah menghubungi polisi Indonesia bahwa video pemukulan yang viral itu hoax.  "Itu tidak betul, video itu tipu daya. Jangan karena hoax hubungan kita ini jadi keruh," katanya.

Perubahan sikap Syed Saddiq ini lantaran polisi Indonesia sudah memastikan bahwa kasus pemukulan dan penusukan itu benar adanya. Apalagi, sudah muncul video dari korban langsung yang memperlihatkan mukanya lebam akibat dikeroyok pada Selasa dinihari, 19 November 2019. (Im/tempo)





Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda