Beranda / Berita / Dunia / 95 Orang Tewas dalam Ledakan di Iran

95 Orang Tewas dalam Ledakan di Iran

Kamis, 04 Januari 2024 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Layanan darurat Iran tiba di lokasi di mana dua ledakan berturut-turut menghantam kerumunan yang memperingati pembunuhan Jenderal Garda Qasem Soleimani, di dekat Masjid Saheb al-Zaman di kota Kerman, Iran selatan. [Foto: Megr News via AFP]



DIALEKSIS.COM | Dunia - Sedikitnya 95 orang tewas dan lebih dari 200 lainnya terluka dalam ledakan di dekat makam mantan Jenderal Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Qassem Soleimani dalam sebuah upacara yang menandai empat tahun sejak pembunuhannya.

Dua ledakan terdengar di tenggara kota Kerman pada Rabu (3/1/2023) sore di dekat makam Soleimani, yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS, menurut laporan media Iran.

Menteri Kesehatan Iran Bahram Eynollahi mengatakan kepada TV pemerintah bahwa jumlah korban tewas mencapai 95 orang, turun dari 103 orang, dan mengatakan 211 lainnya terluka, menjadikannya serangan paling mematikan dalam sejarah Republik Islam, yang pernah menghadapi insiden serupa di masa lalu dari berbagai kelompok bersenjata. kelompok, termasuk ISIS.

Belum jelas apa penyebab ledakan tersebut. Para pejabat menyalahkan “serangan teroris”.

Di antara mereka yang tewas adalah tiga paramedis yang bergegas ke lokasi kejadian setelah ledakan pertama, kata Bulan Sabit Merah Iran.

Pihak berwenang mengatakan kepada media lokal bahwa beberapa korban luka sedang dirawat setelah terinjak-injak dalam kekacauan setelah ledakan.

Kepala keamanan Kerman Rahman Jalali mengkonfirmasi kepada media pemerintah bahwa “ledakan itu disebabkan oleh serangan teroris.”

Kantor berita Tasnim melaporkan bahwa dua tas berisi bahan peledak ditempatkan di pintu masuk pemakaman dan kemudian diledakkan dari jarak jauh.

Presiden Ebrahim Raisi mengutuk kejahatan “keji” tersebut ketika Republik Islam Iran menyatakan hari Kamis (4/1/2023) sebagai hari berkabung nasional.

“Tidak diragukan lagi, para pelaku tindakan pengecut ini akan segera diidentifikasi dan dihukum atas tindakan keji mereka oleh aparat keamanan dan penegak hukum yang kompeten,” kata Raisi dalam sebuah pernyataan.

“Musuh-musuh bangsa harus tahu bahwa tindakan seperti itu tidak akan pernah mengganggu tekad kuat bangsa Iran.”

Insiden itu terjadi sehari setelah wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak di Beirut, yang oleh pihak berwenang Lebanon dikaitkan dengan Israel. Iran mengutuk pembunuhan tersebut dengan mengatakan hal itu dapat “memicu gelombang perlawanan dan motivasi untuk berperang melawan penjajah Zionis”. [Aljazeera]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI