Selasa, 21 Oktober 2025
Beranda / Berita / Dunia / 64 Warga Korsel Dipulangkan dari Kamboja, 58 Diantaranya Dicurigai Terlibat Penipuan Daring

64 Warga Korsel Dipulangkan dari Kamboja, 58 Diantaranya Dicurigai Terlibat Penipuan Daring

Selasa, 21 Oktober 2025 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Petugas kepolisian mengawal warga Korea Selatan yang dideportasi yang diduga terlibat dalam operasi penipuan daring di Kamboja setibanya di Bandara Internasional Incheon, Incheon, Korea Selatan, 18 Oktober 2025. [Foto: Reuters/Kim Hong-Ji]


DIALEKSIS.COM | Seoul - Pihak berwenang Korea Selatan (Korsel) tengah berupaya menangkap 58 dari 64 warga negaranya yang dipulangkan dari Kamboja atas dugaan keterlibatan dalam jaringan penipuan daring internasional, Senin (20/10/2025).

Para warga Korsel tersebut sebelumnya ditahan di Kamboja selama beberapa bulan dan dipulangkan menggunakan pesawat carteran pada Sabtu lalu. Saat tiba di Korea Selatan, mereka langsung menjalani penahanan sementara polisi menyelidiki apakah mereka bekerja sukarela atau dipaksa dalam sindikat penipuan tersebut.

Penipuan daring di Asia Tenggara, terutama di Kamboja dan Myanmar, meningkat tajam sejak pandemi COVID-19. Modus yang sering terjadi meliputi penipuan romantis, investasi palsu, dan phishing suara, yang menargetkan sesama warga Korea Selatan. Organisasi kriminal ini diperkirakan menghasilkan miliaran dolar setiap tahun.

Jaksa penuntut telah meminta pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap 58 tersangka. Sementara itu, lima lainnya telah dibebaskan, meski alasan pembebasan belum diungkap polisi. Polisi juga mencatat empat warga Korea Selatan mengaku mengalami kekerasan saat ditahan di pusat penipuan di Kamboja.

Kejadian ini memicu tekanan publik agar pemerintah lebih tegas melindungi warganya dari praktik perdagangan manusia dan eksploitasi di pusat penipuan daring luar negeri. Pada Agustus lalu, seorang mahasiswa Korea berusia 22 tahun ditemukan tewas di Kamboja setelah diduga dipaksa menjadi bagian dari jaringan tersebut.

Diperkirakan ada sekitar 1.000 warga Korsel yang saat ini terjebak di pusat-pusat penipuan daring di Kamboja. Pemerintah Seoul pun memberlakukan larangan perjalanan ke beberapa wilayah Kamboja dan mengirim delegasi ke sana untuk membahas langkah bersama.

Interpol melaporkan bahwa korban perdagangan manusia ke pusat penipuan daring kini tidak hanya dari Asia, tetapi juga dari Amerika Selatan, Eropa Barat, dan Afrika Timur, dengan pusat-pusat baru bermunculan di Timur Tengah, Afrika Barat, dan Amerika Tengah. [AP]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI