Ilustrasi migran ilegal. [Foto: Shutterstocks/Roy_Photos]

DIALEKSIS.COM | Dunia - Enam wanita diselamatkan dari bagian belakang truk berpendingin di Prancis setelah salah satu dari mereka menelepon seorang jurnalis yang memberi tahu polisi, menurut pihak berwenang setempat.

Empat migran Vietnam dan dua migran Irak ditemukan di belakang truk berregistrasi Irlandia yang membawa buah-buahan ke Italia, di mana mereka dikurung selama berjam-jam pada suhu 6°C (42°F), kata Laëtitia Francart, jaksa penuntut umum. dari Villefranche-sur-Saône.

Pihak berwenang mengatakan keenam wanita tersebut ingin memasuki Inggris secara ilegal, karena mengira kendaraan tersebut akan membawa mereka melewati perbatasan.

Polisi mengatakan pada hari Kamis (28/9/2023) bahwa mereka yakin pengemudi tersebut tidak bertanggung jawab dan bekerja sama dalam penyelidikan.

“Enam perempuan tersebut dimasukkan ke dalam tahanan administratif karena masuk secara tidak teratur ke wilayah tersebut dan ditanyai tentang perjalanan migrasi mereka,” kata Francart. "Mereka membebaskan pengemudinya, dengan menunjukkan bahwa mereka masuk ke dalam truk dan berpikir untuk pergi ke Inggris berdasarkan registrasi Irlandia."

Keenam wanita tersebut dibebaskan pada hari Kamis dengan empat di antaranya diharuskan meninggalkan wilayah Prancis dalam waktu 30 hari dan dua lainnya diizinkan untuk tinggal dan mengajukan permohonan suaka, katanya.

Jaksa Villefranche-sur-Saône menyampaikan dalam pernyataannya bahwa petugasnya menerima dua panggilan pada Rabu sore tentang insiden tersebut.

Penelepon pertama mengaku ada orang yang terkunci di belakang truk dan kemudian memberikan plat nomor truk tersebut.

Pernyataan kedua datang dari pengemudi yang mengindikasikan bahwa ia berhenti di jalan raya Dracé setelah mendengar suara-suara dari bagian belakang truknya.

Polisi mengatakan mereka mencocokkan plat nomor kendaraannya dengan yang dilaporkan oleh penelepon lainnya. Mereka menemukan lokasi truk dan membuka punggungnya dan menemukan enam wanita berbagi area terbatas di dalam muatan.

Para analis mengatakan migrasi ilegal adalah salah satu dari lima prioritas utama Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak untuk tahun 2023.

Secara khusus, RUU Migrasi Ilegal 2023, yang disahkan menjadi undang-undang pada bulan Juli, berupaya untuk “mencegah dan menghalangi migrasi yang melanggar hukum, dan khususnya migrasi melalui rute yang tidak aman dan ilegal, dengan mewajibkan pemindahan orang-orang tertentu yang masuk atau tiba di Inggris. [ABC News]