DIALEKSIS.COM | AS - Enam maskapai internasional menghentikan penerbangan ke Venezuela setelah Amerika Serikat mengeluarkan peringatan soal “situasi berpotensi berbahaya” akibat meningkatnya aktivitas militer di sekitar negara tersebut.
Iberia, TAP Portugal, LATAM, Avianca, GOL, dan Caribbean Airlines menangguhkan rute ke Caracas sejak Sabtu (22/11/2025). TAP dan Iberia menyatakan keputusan itu mengikuti pemberitahuan keamanan dari AS yang menilai keselamatan di wilayah udara Venezuela tidak terjamin.
Sementara itu, Copa Airlines, Air Europa, PlusUltra, Turkish Airlines, dan LASER masih melayani penerbangan menuju negara tersebut.
Langkah penghentian penerbangan terjadi di tengah ketegangan baru antara Washington dan Caracas. AS mengerahkan pasukan dan kapal induk ke kawasan Karibia dalam operasi yang diklaim sebagai misi antinarkotika. Pemerintah Venezuela menuduh operasi itu sebagai upaya menggulingkan Presiden Nicolás Maduro.
AS sebelumnya meningkatkan tekanan terhadap Maduro, termasuk menaikkan imbalan informasi penangkapannya hingga US$50 juta dan menuduhnya memimpin organisasi narkoba “Kartel de los Soles”.
Presiden Donald Trump mengirim sinyal tak konsisten terkait kemungkinan intervensi, mulai dari membuka peluang dialog hingga tidak menutup opsi pengerahan pasukan.
FAA kemudian mengimbau seluruh maskapai berhati-hati saat melintas atau beroperasi di wilayah udara Venezuela karena ancaman keamanan di semua ketinggian.
Hubungan AS-Venezuela telah memburuk sejak era Hugo Chávez dan berlanjut di bawah Maduro, yang dituduh Washington melakukan korupsi, otoritarianisme, dan kecurangan pemilu.
Di sisi lain, pemimpin oposisi Maria Corina Machado -- peraih Nobel Perdamaian -- menegaskan bahwa rakyat Venezuela menuntut penghormatan hasil pemilu dan transisi politik yang damai. [Al JAzeera]