22 Artefak Bersejarah Dikembalikan ke Jepang
Font: Ukuran: - +
Peta Okinawa yang digambar tangan dari abad ke-19, salah satu dari 22 artefak yang dikembalikan ke Jepang. [Foto: FBI]
DIALEKSIS.COM | Tokyo - Dua puluh dua artefak bersejarah yang dijarah setelah Pertempuran Okinawa dalam Perang Dunia II telah dikembalikan ke Jepang setelah sebuah keluarga dari Massachusetts menemukannya di barang-barang pribadi mendiang ayah mereka, kata FBI pada hari Jumat (15/3/2024).
Ke-22 artefak tersebut, beberapa di antaranya berasal dari abad ke-18 dan ke-19, mewakili bagian penting dari sejarah Okinawa. Barang-barang tersebut termasuk enam potret, peta Okinawa yang digambar tangan dari abad ke-19, dan berbagai tembikar dan keramik, kata para pejabat.
FBI divisi Boston mengatakan mereka membantu mengatur pengembalian barang-barang tersebut, yang telah hilang selama hampir 80 tahun, kepada pemerintah Jepang, di prefektur Okinawa. Upacara repatriasi resmi akan diadakan di Jepang di kemudian hari.
Pada tahun 2001, Dewan Pendidikan Prefektur Okinawa mendaftarkan beberapa artefak ke National Stolen Art File FBI, sebuah database kekayaan seni dan budaya yang dilaporkan dicuri ke FBI oleh lembaga penegak hukum di AS dan luar negeri.
Artefak tersebut ditemukan ketika sebuah keluarga, yang tidak ingin disebutkan namanya, menemukan benda seni Asia yang tampaknya berharga di barang pribadi mendiang ayah mereka, menurut FBI.
Ayah mereka adalah seorang veteran Perang Dunia II, tetapi tidak pernah bertugas di Teater Pasifik. Keluarga tersebut kemudian memeriksa National Stolen Art File dan menemukan bahwa setidaknya empat dari barang-barang tersebut kehilangan potret abad ke-18 yang telah terdaftar dalam database.
FBI berhasil mengotentikasi karya seni tersebut.
“Kasus ini menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam mengenali dan melaporkan kemungkinan karya seni yang dicuri. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada keluarga dari Massachusetts yang melakukan hal yang benar dalam menghubungi kami dan menyerahkan harta karun ini sehingga kami dapat mengembalikannya kepada masyarakat Okinawa,” Jodi Cohen, agen khusus yang bertanggung jawab atas Divisi FBI Boston, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Pada hari Jumat, Denny Tamaki, Gubernur prefektur Okinawa, mengumumkan pengembalian artefak tersebut kepada masyarakat Okinawa, Jepang, menurut FBI. [abc news]