kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / 2019, Tentara Rusia Dapat Rudal Baru S-350 Vityaz

2019, Tentara Rusia Dapat Rudal Baru S-350 Vityaz

Senin, 31 Desember 2018 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

S-350 Vityaz. (Foto: @Zumlik via commons.wikimedia)

DIALEKSIS.COM | Moskow - Rusia pada 2019 akan mengerahkan rudal pertahanan permukaan-ke-udara Vit-S-350 generasi baru S-350, kata Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Minggu, dalam langkah panjang yang direncanakan untuk menggantikan penuaan sistem S-300.

Kementerian itu juga mengatakan bahwa militer Rusia telah mengerahkan Pantsir-S dan S-400 pada tahun 2018 di Krimea, dianeksasi dari Ukraina pada tahun 2014, serta di wilayah Arktiknya, eksklave Kaliningrad di Laut Baltik, dan di wilayah paling timur Khabarovsk.

Rusia telah melenturkan otot militernya ke luar negeri dalam beberapa tahun terakhir, dan keterlibatannya dalam konflik Suriah dan Ukraina telah memburuk hubungan dengan Barat.

Dalam perselisihan mengenai sistem rudal jarak jauh yang terpisah, Washington telah mengancam untuk menarik diri dari perjanjian Angkatan Nuklir Menengah (INF) jangka menengah 1987, yang menuduh bahwa rudal Rusia baru, Novator 9M729 (disebut SSC-8 oleh NATO), melanggar pakta.

Perjanjian persenjataan yang terkenal itu melarang kedua pihak menempatkan rudal berbasis darat dan jarak menengah di Eropa. Rusia mengatakan membantah rudal itu melanggar INF dan menuduh Amerika Serikat menciptakan dalih palsu untuk keluar dari perjanjian untuk mengembangkan rudal baru.

Presiden Vladimir Putin mengatakan pada hari Rabu bahwa Rusia akan mengerahkan resimen pertama rudal berkemampuan nuklir hipersonik tahun depan, mengatakan langkah itu berarti negaranya sekarang memiliki jenis senjata strategis baru.

Vityaz (Knight) adalah sistem rudal pertahanan permukaan-ke-udara jarak pendek hingga menengah, yang dikembangkan oleh Almaz-Antey Air dan Space Defence Corporation.

Kremlin mengatakan pada Maret Rusia akan memangkas anggaran pertahanannya menjadi kurang dari 3 persen dari produk domestik bruto dalam lima tahun mendatang. (Vladimir/Raissa/Reuters)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda