Beranda / Berita / Dunia / 130 Diplomat Rusia Diusir dari Seluruh Dunia

130 Diplomat Rusia Diusir dari Seluruh Dunia

Selasa, 27 Maret 2018 19:07 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | London - Negara di seluruh dunia menyatakan solidaritasnya terhadap Inggris setelah muncul kasus percobaan pembunuhan terhadap agen ganda bernama Sergei Skripal.

Dilansir Sky News Senin (26/3/2018), ada sekitar 130 diplomat Rusia yang harus segera angkat koper dari 21 negara di seluruh dunia.

Rinciannya seperti dilansir CNN, 16 negara merupakan anggota Uni Eropa (UE), Amerika Serikat (AS), Kanada, Ukraina, Norwegia, dan Albania.

AS menjadi negara terbanyak dengan mengumumkan 60 diplomat Negeri "Beruang Merah" harus segera keluar setelah mereka diduga merupakan agen asing.

48 dari total diplomat yang diusir bekerja di Kedutaan Besar Rusia di Washington. Adapun sisanya merupakan staf di markas besar PBB di New York.

Dalam pidatonya di Majelis Rendah Parlemen Inggris, Perdana Menteri Theresa May berkata kalau solidaritas telah ditunjukkan oleh UE, maupun anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Dia menyebut aksi tersebut merupakan "pengusiran kolektif terhadap agen rahasia Rusia terbesar dalam sejarah".

"Bersama, kita telah menyebarkan pesan bahwa kita tidak akan membiarkan Rusia mencemooh hukum internasional merendahkan kedaulatan kita," kata May.

Sementara itu, Rusia menyatakan kalau mereka tidak ada sangkut pautnya dengan percobaan pembunuhan terhadap Skripal dan putrinya Yulia.

"Sikap provokatif dari negara-negara yang mengikuti Inggris tanpa memandang duduk persoalan sebenarnya hanya akan mengeskalasi konfrontasi," ujar Kemenlu Rusia melalui pernyataan resminya.

Sebelumnya, Skripal dan putrinya ditemukan dalam kondisi tidak sabar pada sebuah bangku di Salisbury (4/3/2018).

May menuduh Kremlin pelakunya setelah mereka menemukan senyawa bernama Novichok dalam tubuh keduanya.

Novichok adalah racun saraf yang diklaim paling mematikan, dan dibuat di era Uni Soviet pada 1970-an.

14 Maret, May mengumumkan pengusiran terhadap 23 diplomat Rusia setelah mereka diidentifikasi sebagai mata-mata yang menyusup ke London.

Kremlin kemudian membalas Inggris dengan mengusir 23 diplomat, serta menghentikan kantor organisasi internasional British Council (17/3/2018). (Kompas)

Keyword:


Editor :
Sammy

riset-JSI
Komentar Anda