kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / 12.000 Orang Dievakuasi Akibat Gudang Amunisi di Ukraina Meledak

12.000 Orang Dievakuasi Akibat Gudang Amunisi di Ukraina Meledak

Selasa, 09 Oktober 2018 23:04 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Reuters

DIALEKSIS.COM | Ukraina - Sekitar 12.000 orang dievakuasi setelah terjadi kebakaran dan dan rentetan ledakan hebat di gudang amunisi Kementerian Pertahanan Ukraina, Selasa (9/10/2018). Belum ada laporan perihal korban jiwa dalam insiden tersebut.

Dinas Keamanan Negara Ukraina mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kemungkinan sabotase dalam perisitiwa hari ini. Kementerian Pertahanan menyatakan fakta bahwa ledakan terjadi di berbagai bagian gudang yang mengarah pada dugaan sabotase.

Gudang amunisi yang meledak berada di wilayah Chernihiv, 176 km (109 mil) timur Kiev. Seorang wanita yang tinggal sejauh 50 km dari lokasi ledakan mengatakan kepada saluran TV 112 bahwa dia bisa mendengar ledakan hebat itu.

"Tidak ada korban, baik luka maupun korban tewas di antara personel Angkatan Bersenjata Ukraina dan penduduk setempat," kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan, yang dilansir Reuters.

"Mulai pukul 07.00 pagi, intensitas ledakan adalah dua hingga tiga ledakan per detik," lanjut kementerian itu.

Ruang udara dalam radius 30 km ditutup dan transportasi jalan serta kereta api ditangguhkan. Layanan darurat melaporkan pasokan gas dan listrik ke daerah tersebut telah terganggu.

Ratusan petugas darurat dan peralatan dikerahkan ke lokasi. Perdana Menteri Volodymyr Groysman dan kepala pasukan bersenjata Ukraina Viktor Muzhenko telah melaporkan insiden tersebut kepada presiden.

Beberapa kebakaran besar telah menghantam amunisi dan gudang senjata dalam beberapa tahun terakhir yang menguras aset militer Ukraina. Pertempuran antara pasukan Ukraina dan pemberontak separatis pro-Rusia juga telah menewaskan lebih dari 10.000 orang sejak 2014.

Tahun lalu, ledakan besar-besaran di sebuah gudang militer terjadi di wilayah Vynnytsya, 270 km barat Kiev. Insiden itu memaksa pihak berwenang untuk mengevakuasi sekitar 24.000 orang. (Sindonews)

Keyword:


Editor :
Sammy

riset-JSI
Komentar Anda