DIALEKSIS.COM | Kanada - Dr. dr. Ichsan, M.S., SpKKLP., Subsp.FOMC, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK), menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia dalam ajang internasional Starfield Summit 2025 yang digelar di Universitas Toronto, Kanada. Konferensi bergengsi yang diinisiasi oleh Department of Family and Community Medicine (DFCM) dan WHO-Collaborating Center on Family Medicine and Primary Care ini menghadirkan sekitar 50 dokter keluarga dari 15 negara untuk membahas penguatan sistem kesehatan global melalui pendekatan layanan primer.
Pertemuan empat hari yang bertema “Peran Penting Kedokteran Keluarga untuk Kinerja Sistem Kesehatan yang Lebih Baik” ini dihadiri tokoh-tokoh kunci dunia, seperti Prof. Michael Kidd (mantan Presiden World Organization of National Colleges, Academies and Academic Associations of General Practitioners/Family Physicians/WONCA) dan Prof. Viviana Martinez-Bianchi (Presiden Terpilih WONCA).
Dr. Ichsan, yang juga Ketua Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) Cabang Aceh, menyebut partisipasinya sebagai kehormatan sekaligus tanggung jawab untuk menyuarakan perspektif Indonesia di forum global.
“Dengan waktu kurang dari lima tahun menuju 2030, penguatan layanan kesehatan primer mendesak untuk mencapai Universal Health Coverage dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Di sini, peran dokter keluarga sebagai ujung tombak sistem kesehatan tidak bisa diabaikan,” tegas Ichsan dalam sesi diskusi.
Dalam paparannya, Ichsan menekankan tiga pilar kunci yang harus disinergikan: pemberdayaan individu dan masyarakat melalui edukasi kesehatan berbasis kebutuhan lokal, implementasi kebijakan multisektoral yang mendukung integrasi layanan kesehatan, dan ketiga optimalisasi fungsi layanan primer dan kesehatan masyarakat sebagai fondasi sistem kesehatan terpadu.
“Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer (SpKKLP) harus berada di garda depan, bersinergi dengan pemerintah untuk mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat,” tambahnya.
Sebelum menghadiri Starfield Summit, Ichsan terlibat dalam serangkaian agenda kolaborasi akademik di Kanada. Ia memberikan kuliah tamu di Universitas McMaster dan menjajaki peluang pertukaran mahasiswa, pelatihan dosen, serta riset bersama dengan McMaster dan Universitas Ottawa. Kerja sama ini sejalan dengan visi USK menuju World Class University.
Dekan Fakultas Kedokteran USK menyatakan optimisme: “MoU dengan McMaster telah berjalan 12 tahun. Tahun 2025-2026, kami targetkan implementasi konkret seperti joint research dan kuliah daring lintas negara.”
Sebagai Ketua Divisi Health Crisis and Community Preparedness (HCCP-TDMRC USK), Ichsan mengapresiasi kesempatan belajar dari pakar global di forum tersebut. “Ini momentum untuk mengadopsi praktik terbaik sekaligus mempromosikan inovasi kesehatan berbasis komunitas yang dimiliki Indonesia,” ujarnya.
Partisipasi Dr Ichsan tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Aceh dan USK, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam peta kesehatan global. Langkah ini diharapkan menjadi katalisator percepatan transformasi sistem kesehatan nasional menuju pemerataan yang berkeadilan.