Beranda / Liputan Khusus / Dialetika / Firmandez Dituding Bangun Dinasti di Kadin Aceh

Firmandez Dituding Bangun Dinasti di Kadin Aceh

Senin, 01 Oktober 2018 11:09 WIB

Font: Ukuran: - +


Kabar tak sedap tentang nepotisme yang dilakukan oleh Firmandez, Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Propinsi Aceh, kini bukan isapan jempol lagi. Politikus kerap berganti partai dari PKPI ke Golkar itu, ternyata memboyong kepengurusan Kadin Aceh hampir semua anggota keluarganya.

 

Dinasti keluarga besar Firmandez di kepengurusan Kadin Aceh tercatat dan direkam dalam Surat Keputusan KADIN Indonesia Nomor: Skep/080/DP/IX/2015, Tentang Pengesahan Penyempurnaan Susunan dan Komposisi Personalia Anggota Kehoramatan, Dewan Penasehat, Dewan Pertimbangan, dan Dewan Pengurus  Kamar Dagang dan Industri Provinsi Aceh Sisa Masa Bakti 2-13-2018, yang ditandatangani oleh Ketua KADIN Indonesia, Suryo Bambang Sulisto, tanggal 17 September 2015.

 

Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 11 anggota keluarga Firmandez dimasukkan sebagai Dewan Pengurus 2013-2018.

Siapa  saja mereka?

 

Pertama  adalah Fariz Reza Firmandez, putra kandung anggota DPR RI itu, yang juga sebagai Ketua  Himpunan Pengusaha Muda  Indonesia (HIPMI) Propinsi Aceh. Di Organisasi yang ia pimpin, Firmandez menempatkan sang buah hati sebagai Wakil Ketua Perdagangan.

 

Tidak cukup satu, Firmandez juga menempatkan putranya yang lain yaitu Muhammad Furqan Firmandez, sebagai Wakil Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga. Selanjutnya, Riki Syahputra, kemenakan sang ketua yang ditempatkan sebagai Komite Tetap Kerjasama Antar Propinsi.

 

Kemudian sosok sedarah lainnya Fadillah Murphy, yang merupakan abang kandung Firmandez, ia ditempatkan sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Aceh. Bukan hanya abang, ia juga mengajak serta adiknya yaitu Fakhrizal Murphy, sebagai Wakil Ketua Bidang Perbankan.

 

Kemudian dari sisi istrinya mengangkat Fauzan yang merupakan adik sepupu istrinya, lelaki itu ditempatkan sebagai Ketua Komite Perbankan,  Selanjutnya Kamaruddin, SE, yang merupakan adik ipar Firmandes, serta  Sayuti M. Nur, kader Golkar serta mantan pengurus Ikatan Pelajar Aceh Utara (IPAU), loyalis Firmandez itu dipercayakan sebagai Komite Tetap UUPA dan Qanun.

 

Selanjutnya Ruslan yang merupakan sopir sang anggota legislative. Ruslan ditempatkan sebagai Komite OKK.

 

Perilaku Firmandez yang memasukkan anggota keluarganya sebagai pengurus KADIN Aceh, mendapat kecamatan dari berbagai pihak. Akan tetapi, sebagai orang yang sudah terbiasa dengan pola yang demikian, Firmandez sepertinya tidak menunjukkan gelagat ketakutan. Ia tetap terlihat santai, walau banyak kalangan mengkritisi pola dirinya mengelola KADIN Aceh.

Wakil Ketua Kadin Aceh, Ir HM Iqbal mengkritik keras perilaku kepemimpinan Kadin Aceh selama ini dibawah firmadez.  

"Dia ingin membangun dinasti. Semua keluarga dan kerabatnya dimasukan ke Kadin Aceh. Benar benar tidak bermoral" ujar Iqbal Geram


Iqbal mengatakan hal tersebut memberikan dampak bahwa menguatnya aroma nepotisme di tubuh Kadin Aceh.  "Secara dampak tidak etislah, tidak bermoral itu. hampir 11 orang yang punya hubungan kekerabatan dan kekeluargaan dimasukan semua ke Kadin oleh Firmandez. atas dasar apa dia memasukan keluarga dia ke Kadin menggantikan pengurus yang masih aktif. seharusnya harus rapat pleno itu. Bahkan resufle kepegurusanpun banyak pengurus tidak tahu. Perillaku tersebut merusak organisasi KADIN. coba cek AD/ART Kadin bagaimana tata cara resufle kepengurusan Kadin." gerutu Iqbal


Iqbal juga mengatakan  Kepengurusan 2013-2018 Juga tidak pernah ada pelantikan. Seharusnya Kadin Aceh menjalankan organisasi rule on the track.

"kita Rule on The Track saja berdasarkan AD/ART.  Ayo kita jujur sama sama mengaku. Apa benar yang dijalankan selama ini dibawah Firmandez?" tandas Iqbal. [HH]

Keyword:


Editor :
AMPONDEK

riset-JSI