Tari Saman: Keindahan dan Kekompakan Tarian Tradisional dari Gayo Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Arn
Belvana Fasya Saad, seorang pecinta seni dan budaya. Foto: for Dialeksis
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Tari Saman merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang kaya akan nilai dan keindahan. Tarian ini berasal dari Gayo, Aceh, dan telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda olehUNESCO sejak tahun 2011. Tari Saman terkenal dengan gerakan cepat, dinamis, dan serempak yang disertai syair-syair harmoni. Keunikan ini menjadikannya salah satu tarian yang dikagumi di dalam maupun luar negeri.
Belvana Fasya Saad, seorang pecinta seni dan budaya, menjelaskan keistimewaan Tari Saman. “Tarian ini biasanya dibawakan oleh sekelompok penari pria yang duduk berbaris dan bergerak dalam ritme yang sangat terkoordinasi. Setiap gerakan dilakukan serempak dan sinkron, menciptakan pola yang rapi dan harmonis,” ujar Belvana dalam tulisannya di liputan6.com (2/11/2024).
Ia menambahkan bahwa keindahan Tari Saman terletak pada kekompakan penarinya, yang mencerminkan pentingnya kerja sama dan keharmonisan dalam sebuah kelompok.
Tari Saman juga memerlukan konsentrasi tinggi dan kepekaan terhadap irama. Setiap gerakan tangan, tubuh, dan kepala harus dilakukan dengan cepat dan tepat mengikuti irama musik dan syair yang dinyanyikan para penari. Kecepatan gerak yang semakin meningkat dalam tarian ini sering kali memukau penonton, karena para penari harus tetap menjaga keselarasan walau tempo semakin cepat.
“Gerakan seperti tepukan tangan, tepukan dada, hingga gerakan menggoyangkan tubuh dilakukan dengan rapi dan selaras. Kombinasi ini menciptakan tarian yang indah secara visual dan kaya akan makna budaya,” jelas Belvana.
Ia menambahkan bahwa perubahan ritme yang tiba-tiba dalam Tari Saman juga menjadi tantangan tersendiri bagi penari. Dalam satu pertunjukan, ritme musik bisa berubah dari pelan menjadi sangat cepat dalam sekejap, menuntut stamina dan ketangkasan tinggi dari para penari.
Syair-syair yang mengiringi Tari Saman pun memiliki pesan moral, sosial, dan keagamaan. “Setiap syair mengandung nasihat untuk berbuat baik, menjaga persatuan, dan hidup saling menghormati,” kata Belvana. Nilai-nilai luhur ini menjadikan Tari Saman sebagai media komunikasi yang efektif bagi masyarakat.
Tari Saman awalnya digunakan sebagai media dakwah dan penyampaian pesan sosial. Saat ini, Tari Saman tidak hanya tampil pada acara adat atau keagamaan, tetapi juga di berbagai festival budaya, baik nasional maupun internasional. Kehadirannya di panggung dunia menunjukkan bahwa Tari Saman telah menjadi bagian dari identitas budaya Indonesia yang dihormati dan dikagumi oleh masyarakat internasional.
- Pj Bupati Gayo Lues Bidik Tari Saman Gayo Tampil di Pembukaan MotoGP Mandalika
- Ketua Dekranasda Aceh Apresiasi Masyarakat Galus dalam Melestarikan Tradisi Budaya kepada Anak
- 10 Tahun Tari Saman Warisan Dunia, Tarmizi: Sosialisasi Nilai Budaya Harus Diperkuat
- 10 Tahun Tari Saman Warisan Dunia, TRH: Generasi Muda Harus Bangga